Ambon, Ambontoday.com– Pemerintah Daerah Provinsi Maluku merencanakan untuk menerapkan kehidupan normal atau new normal, walaupun disaat ini angka terpapar Covid-19 di negeri bumi raja-raja terus meningkat setiap harinya. Saat ini terkonfirmasi 201 kasus positif Covid 19 sesuai hasil swab PCR.
Dalam kehidupan normal , masyarakat bisa beraktivitas normal kembali, tetapi harus menyesuaikan dan hidup berdampingan dengan Covid-19.
Keputusan ini menindaklanjuti steatment Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bahwa terdapat potensi virus ini tidak akan segera menghilang dan tetap ada di tengah masyarakat.
Terkait pelaksanaannya, Kapolda Maluku, Brigjen Pol Baharudin Djafar kapolda menilai semua tergantung dari pemerintah daerah.
“New normal ini sangat tergantung dari pemda yang akan menentukannya. Karena perlu di sosialisasi dan simulasikan, kemudian baru dicanangkan,”ujar Kapolda, yang juga wakil ketua II Gugus tugas Penanganan Pencegahan Covid-19 provinsi Maluku, dalam keterangan pers yang berlangsung di kantor Gubernur, Kamis (28/05/2020).
Terkait kesiapannya, pihaknya telah melakukan pertemuan bersama dengan pimpinan umat beragama. Ada berbagai masukan yang disampaikan, yaitu adanya bottom up dalam hal kebutuhan masyarakat yang perlu diperhatikan.
“Jadi kebutuhan masyarakat yang dilihat, kondisi bagaimana dan perlu di simulasi baru diterapkan, karena wilayah kita belum memasuki wilayah PSBB walaupun sudah diusulkan ditingkat pusat. Oleh sebab itu sudah kita rapatkan dan sudah mulai pahami dan masing-masing dari unit kerja termasuk beliau ini adalah bagian dari Gugus Tugas nanti beliau akan mengadakan pertemuan dilingkungan masing-masing,”tuturnya.
Menurut Kapolda, new normal mutlak dilakukan, walaupun Pemberlakuan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah diusulkan.
“New normal itu protokol kesehatan harus dijalankan. Jadi di PSBB dipakai juga misalnya di Jakarta, Jawa Timur, dipakai juga new normal dijalankan juga, misalnya semua menggunakan masker, beribadah usahakan terapkan protokol, saya PNS Polri saya tahu ada protokol di dalam kepegawaian. Orang di toko-toko beroperasi tapi protokol kesehatan mutlak dipatuhi,”jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, saat ini ada enam daerah di Maluku yang masuk dalam zona hijau, yaitu Buru Selatan, Aru, Tual, MBD, KKT dan Maluku.Tenggara.
“Yang zona hijau bukan di diamkan, mereka harus menjalankan new normal agar tetap hijau. Kalau Ambon zona merah bagaimana kita terapkan new normal bisa diturunkan dari zona merah menjadi zona kuning, bahkan ke zona hijau. Misalnya siapa yang masuk ke daerahnya tentu dibatasi, jadi nanti dia akan membatasi orang-orang masuk. Karema wilayah-nya sudah hijau, jangan sampai orang yang ada dari Ambon justru menjadi berubah warnanya,”sambungnya.
Ia berharap, pemda secepat membicarakan new zona dengan gugus tugas, agar secepatnya dicanangkan. (AT-009)