AMBON, Ambontoday.com- Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 42 kecamatan di Provinsi Maluku
pada Februari 2021, diketahui Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku secara rata-rata mengalami penurunan
sebesar 0,68 persen dibanding Januari 2021, atau turun dari 98,56 pada Januari 2021 menjadi 97,89
pada Februari 2021.
Pernyataan ini diakui oleh kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Asep Riyadi secara virtual (Senin, 1/3/2021) di Kantor BPS Provinsi Maluku.
Menurutnya, Penurunan NTP disebabkan oleh indeks harga hasil produksi pertanian (It) yang tercatat menurun 0,39 persen dan peningkatan harga yang dibayar petani untuk konsumsi rumah tangga serta biaya produksi (Ib) sebesar 0,29 persen.
“Penurunan NTP pada Februari 2021 disumbangkan oleh penurunan NTP di tiga subsektor, yaitu subsektor tanaman pangan, subsektor hortikultura, dan subsektor tanaman perkebunan rakyat,” katanya.
Ia mengakui, Penurunan NTP tertinggi dialami oleh subsektor hortikultura sebesar 2,22 persen diikuti oleh
subsektor tanaman pangan sebesar 2,20 persen dan subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar
0,09 persen.
Sementara itu, untuk dua subsektor lainnya, yaitu subsektor peternakanan dan
subsektor perikanan mengalami peningkatan NTP pada Februari 2021 dibandingkan dengan kondisi Januari 2021.
Lanjutnya, NTP Provinsi Maluku Februari 2021 tanpa subsektor perikanan tercatat sebesar 97,53. “Angka
tersebut mengalami penurunan, yaitu sebesar 0,95 persen jika dibandingkan dengan Januari 2021,” tutup Riyadi. (AT-009).