Oktober, Ambon Alami Inflasi Sebesar 0,45 Persen

Before content

AMBON, AMBONTODAY.COM- Pada bulan Oktober 2018, Kota Ambon terjadi inflasi sebesar 0,45 persen, diakibatkan terjadinya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 127,02 pada September 2018 127,59 pada Oktober 2018.

Inflasi tahun kalender Kota Ambon pada oktober 2018 sebesar 1,43 persen dan inflasi tahun ke tahun (Oktober 2018 terhadap Oktober 2017) sebesar 1,17 persen. “Inflasi di Kota Ambon terjadi karena adanya kenaikan IHK pada 6 kelompok pengeluaran yakni, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 1,51 persen kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,96 persen, kelompok sandang sebesar 0, 38 persen, kelompok kesehatan, 0, 20 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,15 persen, kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan 1,08 persen.

Sementara itu deflasi terjadi hanya pada satu kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 1,11,Kata Kepala Bidang Distributor BPS Provinsi Maluku, Jesika Pupella, di Kantor BPS Provinsi Maluku, Rabu (7/11/18).

Di bulan Oktober 2018, komoditi-komoditi dalam paket komoditas IHK Kota Ambon, yang mengalami kenaikan harga memberikan sumbangan/andil terhadap inflasi Kota Ambon sebesar 1, 0304 persen, sedangkan komoditi-komoditi mengalami penurunan harga memberikan sumbangan/ andil bagi inflasi tahun ke tahun sebesar -0,5831 persen.

“Komoditas yang menyumbang inflasi di Kota Ambon adalah angkutan udara, tukang bukan mandor, kue kering berminyak, cabai merah, dan cabe rawit. Komoditas yang dominan menyumbang deflasi di kota ambon adalah ikan layang, kangkung, daging ayam ras, bawang merah, dan lemon cina,” ujar Pupella.

Sementara untuk Kota Tual, terjadi inflasi sebesar 0,71 persen, diakibatkan adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 152,30 pada September 2018 menjadi 153,38 pada Oktober 2018. Inflasi tahun kalender kota tual pada Oktober 2018 sebesar 0,05 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 1, 20 persen. Inflasi di Kota Tual terjadi karena adanya kenaikan IHK pada lima kelompok pengeluaran yakni, kelompok bahan makanan sebesar 1,54 kelompok makanan jadi, minuman, merokok, dan tembakau sebesar 0,40 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan makanan sebesar 0,02 persen, pendidikan, rekriasi dan olahraga, sebesar 0, 09 persen, dan pada kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0, 43 persen, sedangkan dua kelompok tidak mengalami perubahan yakni kelompok sandang dan kelompok kesehatan.

Baca Juga  Pemkot Gelar Sosialisasi Penilaian Kota Peduli HAM

Di Oktober 2018, komoditi-komoditi dalam paket komoditas pihak apa dakota tual mengalami kenaikan harga memberikan sumbangan andil terhadap inflasi kota tual sebesar 15640 dan komoditi yang mengalami penurunan harga memberikan sumbangan/andil bagi inflasi kota tual sebesar -0, 8578 persen. Komoditas yang dominan menyumbang inflasi di Kota Tual adalah bayam, ketela, rambat, kangkung, enbal gepe dan cabe rawit. sementara komoditas yang dominan menyumbang deflasi di Kota Tual adalah ikan cakalang, ikan kembung, ketela pohon, telur ayam, ras, dan sagu. (AT-009)