OPERASIONAL BANK SYARIAH INDONESIA KEMBALI NORMAL MASYARAKAT DIMINTA TENANG

Before content

Jakarta, Ambontoday.com- Sehubungan dengan gangguan layanan yang terjadi pada PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (KEPP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan, saat ini layanan BSI telah dapat berjalan normal secara bertahap melalui delivery channel yang tersedia.

Berkenaan dengan hal tersebut dan adanya pemberitaan mengenai indikasi penyebab gangguan layanan BSI,
OJK mengimbau seluruh masyarakat agar tetap tenang dan menyikapi beredarnya
informasi secara bijak.

KEPP juga menyampaikan bahwa saat ini tim pengawas dan pemeriksa IT OJK terus
melakukan komunikasi dan koordinasi untuk mengevaluasi sumber gangguan layanan
yang dialami BSI dan meminta BSI untuk melakukan percepatan penyelesaian audit
forensik yang saat ini sedang berjalan.

“OJK juga mendukung langkah BSI untuk
mengedepankan upaya stabilisasi dan peningkatan layanan kepada nasabah a.l. melalui perluasan layanan weekend banking,” katanya.

Selanjutnya, OJK meminta BSI untuk mengoptimalkan pemberian tanggapan atas
pengaduan yang diterima dari nasabah dan masyarakat, antara lain dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 6/POJK.07/2022 tentang Perlindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan.

KEPP mengatakan, industri perbankan perlu senantiasa memperhatikan tata kelola,
keamanan informasi, dan pelindungan konsumen dalam menghadapi tantangan
penggunaan teknologi informasi di era digital. Sebagai pedoman, OJK telah menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2022 tentang Penyelenggaraan Teknologi Informasi oleh Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum.

Industri perbankan dituntut untuk meningkatkan ketahanan Sistem Elektronik yang dimiliki dan mampu memulihkan keadaan pasca-terjadinya gangguan layanan.

OJK akan terus memastikan ketahanan digital perbankan Indonesia sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/SEOJK.03/2022 tentang Ketahanan dan Keamanan Siber bagi Bank Umum untuk dipedomani dengan konsisten oleh seluruh perbankan.

Baca Juga  Respons Pertamina Terkait berita Masyarakat Kesulitan Mendapatkan Minyak Tanah di Tual

Kepala Eksekutif Pengawasan Perilaku, Edukasi dan Pelindungan Konsumen (KE PEPK) OJK Friderica Widyasari Dewi menyampaikan bahwa OJK memberikan perhatian besar kepada pelindungan nasabah dan konsumen.

Sehubungan dengan itu, KE PEPK
mengharapkan agar sistem IT yang digunakan bank semakin memperkuat aspek perlindungan konsumen.

Selanjutnya, OJK mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan berhati-hati dalam melakukan transaksi, mewaspadai potensi penipuan maupun tindak kejahatan lainnya yang mengatasnamakan suatu bank, serta melakukan verifikasi kebenaran informasi yang beredar. (AT-009)