AMBON, Ambontoday.com- Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Ambon optimis untuk kembali menduduki Kursi DPRD Kota Ambon dan juga tempat bagi Walikota Ambon dalam perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024 mendatang.
“Artinya, kemenangan di Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar,” kata Ketua DPD Golkar Kota Ambon Max Siahay usai pembukaan Rapimda dan Rakerda Golkar Kota di Manise Hotel, Rabu (10/8/2022).
Menurutnya, untuk mempertahankan jauh lebih sulit ketimbang merebut. Namun, sebagai partai besar yang sudah mengakar di masyarakat kota Ambon dan memiliki kader hingga desa/kelurahan, target menang Pileg dan Pilkada bukan mustahil.
“Maka kita harus lakukan Rapimda dan Rakerda untuk konsolidasi pemenangan, hadirkan pengurus desa/kelurahan, kecamatan, organisasi sayap. Sebab targetnya harus tetap jadi penguasa di Kota Ambon pada Pemilu 2024,” cetus Siahay.
Golkar pada Pileg 2019 berhasil meraih empat (4) kursi di parlemen Kota Ambon. Namun Siahay dan seluruh struktur Golkar bertekad, angka itu harus naik dua kursi di Pileg 2024 yakni mendapat enam (6) kursi.
“Target kita dalam konsolidasi hari ini untuk pemenangan Pileg yah harus tambah dua kursi atau totalnya enam kursi. Sebab itu putera/puteri potensial di Ambon kita rekrut masuk di struktur DPD, organisasi sayap, mendirikan dan didirikan Golkar serta pengurus kecamatan,” jelasnya.
Disinggung terkait persoalan kader yang bermasalah dengan hukum dan terkini diperiksanya Ketua DPRD oleh KPK apa bisa pengaruhi konsolidasi dan target kemenangan di Pemilu, Siahay memastikan sama sekali tidak berpengaruh, sebab yang terjadi adalah masalah pribadi.
“Golkar tidak pernah mentolerir dengan kader yang punya masalah hukum, itu tanggungjawab masing-masing. Masih ada kader terbaik lain yang potensial untuk Pileg dan Pilkada,” urai Siahay.
Selain itu tambahnya, untuk suksesi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, jadi hal wajib bagi semua pengurus dan kader Golkar di Ambon untuk memastikan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon Presiden (Capres) sekaligus menangkan kontestasi menjadi RI 1 atau Presiden. (AT-009)