Tiakur-MBD, ambontoday.com – Kesejahteraan rakyat MBD harus menjadi prioritas utama dari tujuan pembangunan. Namun untuk merealisasikan program pembangunan di bumi kalwedo itu maka dibutuhkan kerja keras dan kerja nyata dari pemerintah dan seluruh elemen masyarakat. Kondisi geografis MBD yang terdiri dari pulau – pulau menjadi persolan mutlak dalam menentukan arah kebijakan pembangunan daerah.
Kondisi Maluku barat daya saat ini adalah soal aksesubilitas dan eksisibilitas dalam membuka keterisolasian di tiap wilayah di MBD. Belum lagi penganggaran yang tidak berpihak ke setiap dusun dan hanya berbasis pada satu sentral/titik desa sehingga tidaj menjawab kebutuhan masyarakat yang pada gilirannya berpotensi menimbulkan disparitas (ketimpangan) pembangunan yang berkepanjangan sejak daerah maluku barat daya dibentuk.
Kaitannya dengan itu, Pasangan calon bupati dan wakil bupati Nikolas Johan Kilikily-Desianus Orno yang mengusung jargon “KALWEDO” telah berkomitmen untuk memekarkan 45 dusun yang ada di MBD dalam rangka memperpendek rentang kendali pelayanan pemerintahan (span of control) desa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat pendanaan di desa yang selama ini terjadi diskriminatif terhadap dusun-dusun yang belum dimekarkan.
Hal ini disampaikan ketua tim pemenangan pasangan kalwedo Anos Yermias S.Sos kepada media ini di tiakur selasa 29/9. Menurut ketua komisi III DPRD Propinsi Maluku ini, peningkatan status dusun menjadi desa bukanlah merupakan hal yang tidak mungkin tetapi sangat mungkin terjadi dan akan dilakukan oleh pasangan kalwedo tegas Anos. Dia menambahkan, saat ini pasangan calon bupati Niko-Odie telah berkonsultasi dengan instansi yang berwenang di level atas, dan proses peningkatan status dusun jadi desa itu sangat mungkin dilakukan sebab ruangnya telah dibuka sesuai dengan undang-undang yang berlaku dimana tahap awalnya adalah pembentukan desa persiapan yang harus ditetapkan dengan peraturan bupati. Kemudian lanjut dia bahwa desa persiapan tersebut akan di evaluasi selama tiga tahun dan kalau memenuhi syarat dan layak maka akan disiapkan rancangan peraturan daerah inisiatif pemda untuk di tingkatkan statusnya menjadi desa definif dengan menggunakan peraturan daerah ujar Anos.
Ditegaskan, pasangan kalwedo telah berada dakam komitmen ini dan akan dilakukan terhadap 45 dusun yang ada di MBD sebab baginya peningkatan status dusun menjadi desa merupakan kebutuhan urugen yang harus direalisasi dalam 100 hari kerja pasangan kalwedo ujarnya. Politisi golkar asal pulau kisar itu menjelaskan, selama ini ada desa di pulau wetar yang jumlah penduduknya kurang lebih hanya 200 jiwa namun karena statusnya desa maka mendapatkan kuncuran dana milyaran rupiah dari negara lewat alokasi dana desa sementara ada beberapa dusun di pulau kisar seperti yawuru, mesiapi, woorono,romleher utara dan selatan, kiou manumere, dan putihair timur dan putihair barat yang telah memenuhi syarat plus tidak bisa menikmati dana desa karena statusnya masih dusun terang Yermias. Dikatakan, berbeda dengan di kabupaten maluku tenggara yang mana disana terdapat 104 dusun yang saat ini telah dimekarkan menjadi desa (ohoi) sehingga mereka telah menikmati berkatnya sendiri yakni dana desa ujarnya. Olehnya itu sudah saatnya dusun-dusun yang ada di MBD ini harus dimekarkan sehingga mereka juga bisa menikmati anggaran negara sama seperti di daerah lain imbuhnya.
Bagi Anos, mestinya kandidat yang lain yang selama satu tahun menjabat, sudah harus mengeluarkan peraturan bupati terkait peningkatan status dusun menjadi desa namun kenapa ini tidak di lakukan ? Tanya dia. Untuk itu pasangan kalwedo telah menyatakan komitmennya lewat pernyataan sikap bermeterai yang nanti pada waktunya akan di serahkan kepada masyarakat
Selain berkomitmen meningkatkan status dusun menjadi desa, pasangan calon bupati Niko-Odie juga punya komitmen untuk melegalkan sopi di daerah MBD sehingga sopi tidak lagi ditumpah, sopi tidak lagi dirazia, sopi tidak lagi dimusnahkan, sopi tidak lagi dijual seperti orang menjual narkoba, tapi sopi akan dijual sama seperti orang menjual narkoba, tapi sopi akan dijual sama seperti minuman keras lainnya tandas Yermias. (AT/Jeger)