Ambontoday.com, Ambon.- DS bocah lelaki 10 tahun, salah satu pasien Gizi Buruk Asal Desa Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah yang dirawat di RSUD dr. Ishak Umarella sejak 3 minggu lalu kondisinya semakin membaik. Namun saat ini, pasien yang dalam masa pengawasan itu membutuhkan uluran tangan berbagai pihak untuk memenuhi standar kesehatan yang baik layaknya anak seumuran DS.
Demikian penjelasan, Direktur RS Dr Ishak Umarella, Dr Dwi Murti Nuryanti, M.Sc, Sp.A, kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (4/2/2021).
Menurutnya, walaupun penanganan sudah dilakukan dengan baik, namun masih harus mengikuti perkembangan pasien tersebut.
“Kondisi DS saat itu dalam keadaan baik, bisa beraktivitas normal seperti biasa, namun berat badannya sangat kurang untuk anak seumurannya.
DS dirujuk dari Puskesmas ketika mendapat laporan dari masyarakat, dan setelah di RS langsung dilakukan penanganan gizi buruk sesuai Protokol Kementrian Kesehatan terkait 10 langkah tata laksana gizi buruk, jelas Nuryati.
Dikatakan, sampai saat ini pasien sudah dirawat hampir kurang lebih 3 minggu. Awak masuk berat badan DS hanya 13 kilo, padahal itu bukan berat badan ideal untuk anak seumuran dia.
“Awal masuk itu berat badan DS cuman 13 kilo, padahal kalau anak seumuran dia, idealnya itu berat badan harus 30 kilo.
Setelah kami tangani, sampai saat ini berat badan DS terus naik 18 kilo saat ini
DS ini anak tunggal, ibunya sudah meninggal sejak umurnya 3 bulan, dia hanya tinggal bersama Ayahnya yang hanya bekerja sebagai buruh kasar” tutur Dwi.
Ia menambahkan, saat ini tumbuh kembang DS harus dikejar dalam hal intelektual, semampu yang bisa dilakukan DS.
Untuk mengembalikan anak tersebut ke Masyarakat, pihak RS harus berkoordinasi dengan Puskesmas untuk dibina agar tidak jatuh ke kondisi sebelumnya.
Ditambahkan, karena asupan gizi yang tidak terpenuhi selama ini, membuat DS memiliki penyakit penyerta seperti kelebihan fungsi hati.
Sementara itu, saat dikunjungi di ruang anak, DS sedang dikerumuni oleh para suster yang ada di loby.
Saat disapa DS balik menyapa dengan ramah. Dituntun para suster, DS tampak sedang belajar, mulai dari menggambar sampai menghitung.
Bahkan, kemampuan motorik DS nampak normal, ini bisa dilihat dari hasil menggambar, mewarnai dan belajar berhitung.
Kepada para suster, DS mengaku tidak mau pulang ke rumah lantaran tidak ada yang menemani dia bermain dan belajar selama ini.
Kepada media, para suster yang menjaga dan memantau merawat DS mengaku kalau mereka sangat menyayangi anak ini.
Dengan bermodal patungan, para suster di ruangan itu berusaha untuk membeli Susu khusus buat DS setiap hari.
“Iya kami semua di sini setiap hari patungan untuk membeli susu khusus buat DS. Untuk itu, kami mohon melalui bapak bapak wartawan kalau bisa diberitakan supaya ada uluran tangan dari pihak luar,” ungkap para Suster. AT008