Ambon, Ambontoday.com- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaelapia menjelaskan secara rinci tentang persentase penduduk miskin di Maluku.
Menurutnya, Persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 16,42 persen, naik 0,19 persen poin terhadap September 2022 dan naik 0,45 persen poin terhadap Maret 2022.
“Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 301,61 ribu orang, naik 4,95 ribu orang terhadap September 2022 dan naik 11,04 ribu orang terhadap Maret 2022,” katanya dalam rilis, yang berlangsung di Aula Kantor BPS Provinsi Maluku, Senin (17/7/2023).
Dirinya mengakui, Persentase penduduk miskin perkotaan pada September 2022 sebesar 5,90 persen,
turun menjadi 5,49 persen pada Maret 2023. Sementara persentase penduduk
miskin perdesaan pada September 2022 sebesar 24,54 persen, naik menjadi 24,64 persen pada Maret 2023.
Dibanding September 2022, jumlah penduduk miskin Maret 2023 perkotaan turun sebanyak 4,75 ribu orang (dari 48,08 ribu orang pada September 2022 menjadi
43,33 ribu orang pada Maret 2023),” paparnya.
Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan naik sebanyak 9,71 ribu orang (dari 248,57 ribu orang
pada September 2022 menjadi 258,28 ribu orang pada Maret 2023).
“Garis Kemiskinan pada Maret 2023 tercatat sebesar Rp 684.020,-/kapita/bulan
dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 502.215,- (73,42 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp 181.805,- (26,58 persen),” tambahnya.
Selain itu, Pada Maret 2023, secara rata-rata rumah tangga miskin di Maluku memiliki 6,16 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per
rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp 4.213.563,-/rumah tangga miskin/bulan. (AT-009)