Ambontoday.com, Ambon.- Menyusul keluhan pelanggan air bersi, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Ambon, Y.R, warga Manggadua, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon tentang tagihan rekening air bersih yang tiba-tiba melambung tinggi dari bulan-bulan sebelumnya disamping adanya pembongkaran meteran air oleh petugas PDAM Ambon tanpa pemberitahuan kepada pelanggan terlebih dahulu, ditanggapi Plt. Direktur PDAM Ambon, Rulien Purmiasa.
Menurutnya, PDAM menjamin akan menanganinya secara baik asalkan pelanggan yang bersangkutan datang dan melaporkan ke kantor PDAM dan bukannya melaporkan kepada wartawan.
“Jadi pelanggan yang bersangkutan bisa datang mengadukan keluhannya dan kita akan menerbitkan Surat Perintah kerja untuk meneliti apa sebenarnya yang terjadi karena pekerjaan PDAM ini dari generasi ke generasi. Hari ini saya tidak tahu apa yang terjadi tetapi mekanismenya yang sebetulnya dia tidak harus mengadu ke wartawan, dia ngadunya ke sini dan kita akan tangani,” kata Purmiasa.
“Saya jamin dan pastikan hal itu, karena berbicara tentang kasus meteran biasanya PDAM menangani puluhan pengaduan karena meternya tidak jalan, meteran rusak, meteran patah, masalah tagihan yang tinggi dan lainnya.
Namun PDAM punya mekanisme di mana jika ditemukan permasalahan di lapangan yang masalaah sebenarnya bukan harus menjadi beban pelanggan maka pihaknya akan melakukan koreksi,” jelas Rulien.
Dirinya menyampaikan, pihaknya sangat memahami kalau saat ini banyak sekali keluhan masyarakat terhadap pelayanan PDAM. Pertama, jaringan-jaringan PDAM ini usianya sudah puluhan tahun bahkan dari zaman Belanda, sudah keropos di mana-mana, semakin diperbaiki maka kebocoran baru akan timbul karena ketika sudah diperbaiki tetapi tekanan air di dalam pipa sudah full maka maka bagian keropos lainnya yang belum jebol akan jebol lagi.
Sementara itu, Kepala Bagian Umum PDAM Ambon, Herlin Pattiruhu di ruang kerjanya Selasa 23 Mei 2023 menjelaskan, jika terjadi kasus seperti yang dikeluhkan oleh warga Mangga Dua ini maka petugas itu akan datang di rumah pelanggan berdasarkan pengaduan water meter Rider.
“Jadi kita di sini sekarang sistem pencatatan meter sudah online. Jadi tidak ada human error berbeda dengan kalau pencatatannya dilakukan secara manual mungkin bisa ada kesalahan,” ujarnya.
Dikatakan, saat ini pihaknya telah menggunakan sistem mobile di mana petugas mengambil foto pada meter pelanggan kemudian mengirim masuk ke billing system di PDAM sehingga jika petugas menemukan ada kerusakan pada meteran pelanggan kemudian di foto maka gambar foto tersebut di kirim dan langsung terbaca di billing system’.
Sementara itu kepada wartawan melalui saluran seluler PLT Direktur PDAM Ambon menghimbau kepada masyarakat khususnya kepada pelanggan tolong bekerja sama dengan PDAM dengan cara memenuhi kewajiban membayar tagihan rekening air secara rutin, karena setiap bulan efektivitas penagihan PDAM belum mencapai angka 70%.
Artinya dari rekening tagihan yang terbit hanya 70% yang kembali sedangkan 30% lainnya selalu menjadi tunggakan masyarakat.
“Karena itu tentuPDAM akan kesulitan untuk memenuhi tuntutan masyarakat meningkatkan kualitas pelayanan karena pendapatan PDAM yang minim yang tertahan menjadi tunggakan di tangan masyarakat.
Jadi mari kita bekerja sama kami akan berusaha memenuhi harapan masyarakat, akan tetapi tolong juga masyarakat memenuhi kewajibannya dengan patuh kepada PDAM,” imbau Purmiasa.