Pemkot Ambon Buka Seminar Dana ZIZWAF

Before content

Ambon, Ambontoday.com – Guna mengoptimalisasi Dana Zakat, Infak, Sadaqah, dan Wakaf (ZISWAF) dalam pembangunan ekonomi masyarakat di Provinsi Maluku, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku gelar Seminar yang secara langsung dibuka oleh Pemerintah Kota Ambon yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Kesejahteraan Kota Ambon, Robby Silooy di KPw BI Provinsi Maluku, Jumat (25/5/2018).

Dalam sambutan Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler yang dibacakan oleh Robby Silooy mengatakan, Selaku Pemerintah Kota Ambon kami menyambut baik Pekan Ekonmi Syariah yang dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku. “Kegiatan ini sudah pasti akan sangat memberikan manfaat bagi masyarakat di Kota Ambon,” katanya.

Menurutnya, kegaiatan Seminar ini merupakan salah satu rangkaian dari Pekan Ekonomi Syariah (PES) yang digagas oleh KPw BI Provinsi Maluku.”PES sesungguhnya media untuk melakukan sosialisasi, edukasi dan menampilkan produk maupun kegiatan terkait ekonomi dan pola hidup sayriah kepada masyarakat,” ucapnya.

Hal ini sangat penting karena faktanya indeks literasi keuangan Islam masih berada di angka 8,1 persen. “Itu artinya pemahaman masyarakat Indonesia mengenai ekonomi Islam masih sangat minim. Padahal mayoritas negara beragama islam,maka Indonesia seutuhnya mempunyai potensi besar sebagai pusat ekonimi islam di dunia,” katanya.

Ia mengatakan, perbedaan antara ekonomi syariah dan ekonomi konvensional adalah ekonomi syariah mempunyai prinsip kebersamaan yang lebih penting dari rekomendasi Allah. Oleh karena itu, Alquran dan Sunah menjadi referensi yang mutlak bagi ekonomi syariah.

Sedangkan, ekonomi konvensional dibangun dengan prinsip menang atau kalah dan untung atau rugi. “Jadi siapa yang kuat , dialah yang menang, Sekalipun demikian ekonomi syariah bukanlah salah satu konsep yang eksklusif kepada umat Islma tapi konsep yang inklusif melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam pergerakan roda perekonomian,” ungkapnya.

Baca Juga  1500 Bantal Semen, KSBA Sentuh 150 KK

Ia mengungkapkan, ekonomi Indonesia dapat bertumbuh secara berkelanjutan, seimbang dan inklusif apabila partisipasi seluruh lapisan masyarakat dalam kegiatan ekonomi dapat lebh ditingkatkan.

“Meningkatnya partisipasi masyarakat akan memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Karena itu, fungsi managejemn yang dikedepankan hendak dicapai dengan proises yang terintegrasi, koporatif dan kerejsama yang betanggung jawab,” tuturnya.

Selain itu, potensi ekonomi syariah sebenarnya mempu mengatasi masalah dan kesenjangan, distribusi pendapatan masyarakat dengan memanfaatkan dana sosial berupa ZAKAT,Infak,Sedaqah dan Wakaf (ZIZWAF)

Oleh karena itu, diharapkan Pemerintah Kota Ambon bisa diajak untuk terlibat secara aKtif dalam kegaiatan seperti ini, bila dialaksakana pada tahun-tahun yang akan datang.

“Saya yang mewakili Pemerintah Kota Ambon memberikan apresiasi yang tinggi kepada KPw BI Provinsi Maluku atas terselenggarakan Pekan Ekonomi Sayraih Tahun 2018,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, KPw BI Provinsi Maluku, Bambang Pramasudi mengakui, ekonomi dan keuangan syariah bukan merupakan suatu konsep yang eksklusif yang hanya ditujukan kepada umat Islam, namun merupakan konsep yang inklusif yang secara aktif melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam menggerakan roda perekonomian. “Nilai-nilai ekonomi syariah menjunjung tinggi kadilan, kemasyarakatn dan keseimbangan di dunia,” katanya.

Selain itu, nilai ini ditetunkan dalam prinsip ekonomi syariah yakni untuk mengoptimalkan usaha dengan berbagai resiko, mendukung transaksi keuangan yang berdasarkan sektor riil, mendorong transaksi sosial bagi kepentingan publik yang transparan.

Ia mengakui, sistim ekonomi syariah memiliki perangkat yang sangat besar diberbagai permaslahan kesenjangan dan distribusi pendapatan masyarakat terhadap dana ZIZWAF baik secara reginal maupun nasional. “ZIZWAF jika dikelola secara tepat dapat berperan aktif dalam mewujudkan pendapatan serta pemberdayaan masyarakat secara inklusif,” tuturnya. (AT-011).