AMBON, Ambontoday.com – Pemerintah Kota Ambon melalui Bagian Tata Pemerintahan Kota Ambon menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Keamanan, Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat (PK3M) bagi Aparatur Penyelenggara Pemerintah (APP) Kota Ambon.

Tutur hadir dalam rakor tersebut antara lain Walikota Ambon, Sekertaris Kota Ambon, Danrem 151 Binaiya Ambon, Kolonel Christian Kurnianto Tuhuteru, Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Leasa, AKBP Sutrisno Hady, Dandim 1504 Ambon, Letnan Kolonel Infantri Fendri Navyanto Raminta, Kejaksaan Tinggi Kota Ambon, Badan Intelejen Negara (BIN) Maluku, Neles Situmorang, RT/RW, Raja, Lurah, Tokoh masyarakat dan tokoh agama, Kepala Biro Pemberitaan di DPR RI.

Walikota Ambon, Richard Louhenapessy dalam sambutannya mengatakan, rapat koordinasi ini sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi tingkat provinsi.

“Dalam rakor itu, saya diminta untuk melaporkan langkah-langkah yang telah ditempuh oleh Pemerintah Kota Ambon (Pemkot Ambon) terkait dengan peristiwa yang sangat memilukan bangsa kita baik di Jakarta maupun Surabaya,” katanya di Maluku City Mall-Ambon, Selasa (15/5).

Ia mengatakan, pihaknya menghadirkan nara sumber dari Danrem 151 Binaiya dan Dandim 1504 Ambon karena mereka merupakan ujung tombak yang selalu memberikan informasi agar mendapat pencerahan sehingga masyarakat kota Ambon tidak mudah terjebak dalam isu-isu yang sifatnya hoax.

“Dampak dari kegiatan ini dapat terkonsulidasi bagi seluruh aparatur pemerintah di Kota Ambon. Ini penting untuk menjaga keamanan dan kestabilan masyarakat di Kota Ambon khususnya juga menjelang bulan puasa,” ucapnya.

Oleh karena itu, Ia menambahkan, tujuan rakor ini juga dapat bermanfaat bagi masyarakat Kota Ambon terkait dengan kondisi terakhir yang terjadi di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sementara itu, Danrem 151 Binaiya Ambon, Kolonel Christian Kurnianto Tuhuteru mengakui, kota Ambon sudah begitu padat dengan keanekaragaman yang ada.

“Dengan kondisi saat ini masih terdapat negeri yang terkotak-kotak artinya kita masih memikirkan diri sendiri yakni di negeri dan desa serta tempat tinggal yang ada,” ucapnya.

Menurutnya, masyarakat kota Ambon selama ini belum bersatu, karena masih terjadi konflik antar negeri yang tidak terselesaikan malah menjadi dendam yang berapi-api.

Dengan ini, pihaknya memiliki beberapa solusi untuk dapat mengatasi masalah ini secara perlahan yakni masing-masing negeri yang ada di kota Ambon dapat menjalin hubungan baik dengan negeri tetangga, perlu dibuat agenda rutin untuk saling bertemu antara negeri, buat alur penyelesaian masalah secara bersama yang cepat ditambahkan kebenaran dan persuasif, hukum adat yang up to date.

“Untuk itu sangat diharapakan masyarakat kota Ambon dapat berhenti untuk beribut atau melakukan konflik antar sesama agar kedepan secara bersama-sama kita dapat mengantisipasi terjadinya terorisme di Kota Ambon,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Leasa, AKBP Sutrisno Hady mengakui, raja tau kepala desa adalah garda terdepan dalam mewujudkan situasi Kantibmas yang kondusif.

“Kondisi masyarakat Kota Ambon sekarang adalah apatis atau tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya,” katanya. (AT-011)

Print Friendly, PDF & Email
Spread the love