AMBON, Ambontoday.com – Pertumbuhan Industri Mikro Kecil (IMK) Triwulan II (Kedua) pada periode April sampai dengan Juni 2018 meningkat. “Produksi IMK Provinsi Maluku naik sebesar 8,78 persen tuumbuh diatas IMK nasional,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Dumanggar Hutauruk saat menyampaikan rilisnya, Rabu (1/1) di Kantor BPS Provinsi Maluku.
Menurutnya, pertumbuhan postitif ini ditunjang oleh pertumbuhan produksi di industri kayu dan barang dari kayu (tidak termasuk furnitur), percegakan dan repr9duksi media rekaman, barang galain bukan logam, barang dari logam bukan mesialn dan peralatannya, serta pengolahan lainnya.
“Selama triwulan II beberapa IMK yang mengalami pertumbuhan negatif adalah industri makanan, minuman, tekstil, pakaian jadi, bahan kimia dan barang dari bahan kimia, alat angkutan lainnya, funitur, serta reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan,” katanya.
Ia menjelaskan, secara rinci jenis-jenis industri yang mengalami pertumbuhan positif pada triwulan II Tahun 2018 terhadap triwulan I, berturut-turut dari pertumbuhan tertinggi adalah sebagai berikut : percetakan dan reproduksi media rekaman (KBLI 18) sebesar 90,48 persen; industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidaj termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya ( KBLI 16) sebesar 48,77 persen; barang galian bukan logam (KBL 23) sebesar 35,35 persen; barang logam buoan mesin dan peralatannya (KBLI 25) sebesar 34,62 persen; pengolahan lainnya sebesar 11,29 perse.
Sedangkan, jenis industri yang mengalami pertumbuhan negatif adalah induatri makanan (KBLI 10); industri minuman (KBLI 11); industri tekatil (KBLI 13); industri pakaian jadi (KBLI 14); industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI 20); industri angkutan lainnya (KBLI 30); industri furnitur (KBLI 31); industri reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan (KBLI 33). “Ini meruapakan pertymbuhan IMK triwylan II Tahun 2018 secara q-to-q),” jelasnya.
Ia menambahkan, pertumbuhan IMK triwulan II tahun 2018 secara year on year, industri yang tumbuh positif adalah sebagai berikut: industri percetakan dan reproduksi media rekaman (KBLI 18) sebesar 260,26 persen; industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI 16) sebesar 156,83 persen; industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI 20) sebesar 79,45 persen; industri barang galian bukan logam (KBLI 23) sebesar 38,98 persen; industri pengolahan lainnya (KBLI 32) sebesar 34,42 persen; industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (KBLI 25) sebesar 31,71 persen; industri tekstil (KBLI 13) sebesar 28,86; industri minuman (KBLI 11) sebesar 10,56 persen; industri makanan (KBLI 10) sebesar 9,32 persen. (AT-009)
