Piter,Mungkinkah PT.Telkomsel Turunkan Harga Tarif Paket Data Untuk Mahasiswa Se-Indonesia

Before content

 

 

Ambon,Ambontoday.com-Proses penyelenggaraan pendidikan terus digenjot untuk menghasilkan kualitas lulusan perguruan tinggi di sejumlah wilayah NKRI.
Saat pandemi virus Covid 19 (Corona) mewabah proses perkuliahan diarahkan untuk kelas online bahkan Kemendikbud mengarahkan untuk prinsip “Merdeka Belajar”(Nadiem-red).

Piter Titirloloby pemuda asal Tanimbar,” saat di temui di kampus PGSD Unpatti (06/08) membeberkan memang benar bahwa pendidikan harus terus berjalan di tengah-tengah pandemi corona.
“saat dahulu; walau hujan aku tetap pergi ke sekolah,Sekarang; walau dilandah pandemi virus Corona aku tetap Kuliah”,menginspirasi.

“Segalah upaya yang positif telah di lakukan oleh pemerintah untuk menghindarkan masyarakat Indonesia dari virus yang mematikan ini, tak heran aktifitas pendidikan dan sejumlah aktifitas yang melibatkan perkumpulan kelompok diarahan untuk sosial distance.
proses perkuliahan pun berlangsung dengan cara online,tentu diabad ke 21 ini merupakan era technologi dan pendidikan sudah pantasnya mengakomodir pembelajaran berbasis teknologi karena dapat meningkatkan kemampuan belajar mahasiswa secara mandiri dan kecerdasan untuk penggunaan teknologi namun kondisi ini perlu disikapi dengan serius apabila proses kuliah online terus berlangsung di tengah-tengah wabah pendemi Corona, maka akan berakibat fatal terhadap persediaan keuangan mahasiswa dalam hal ini ketika membeli paket data perbulan yang terbilang lumayan mahal
padahal masi banyak kebutuhan lain yang harus di persiapkan,kos-kosan,konsumsi,kesehatan apalagi dengan kondisi latar belakang orang tua petani,buru kasar dan nelayan?akan sangat terasa karena orang tua pun terhambat dalam mencari nafka karena mengikuti protokol kesehatan.

Lanjuntya,sebagai solusi pemerintah pusat dan daerah selain memberikan BLT dan pembagian sembako mestinya melakukan kerjasama dengan PT.TELKOMSEL untuk dapat menurunkan tarif harga paket,serta memberikan gratisan quota kepada mahasiswa se Indonesia untuk mengakses beberapa aplikasi seperti Ruang Guru,Google Classroom,WhatsApp,google duo dan Zoom dengan cara meminta perguruan tinggi se-Indonesia mengirimkan data base dosen dan mahasiswa sehingga dapat di input dan terakomodir dengan baik.
Hal ini memang kelihatan sedikit sulit tetapi dapat memenuhi pidato Kemendikbud tentang “Merdeka Belajar”(Nadiem-red) serta dengan ini para mahasiswa dapat sedikit tertolong ,Pungkas Piter.(AT/Niko)

Baca Juga  Pilkada Bursel, SMS-BENO Gondol Rekomendasi dari Partai Perindo