PKB Bursel Minta Kepala BPBD Bursel Dicopot Karena Lambat Tangani Bencana 

Before content

Ambontoday.com – Ketua DPC PKB Buru Selatan Arifuddin tegas meminta kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buru Selatan Awat Mahulauw tidak lambat dan gerakan cepat dan tanggap terhadap masalah bencana yang terjadi.

 

Kata Arifuddin, tidak harus menunggu arahan dari Bupati untuk melakukan pertolongan pertama pada masyarakat, “copot saja agar ada perubahan,” kesalnya.

 

Demikian penyampaian itu disampaikan oleh Arifuddin selaku ketua DPC PKB Buru Selatan kepada media ini di Namrole, 30/9/2022.

 

“Kepala Badan Bencana Buru Selatan itu yang harus tanggap dan melakukan gerakan cepat mengatasi persoalan-persoalan banjir yang terjadi di masyarakat khususnya yang terjadi di beberapa Desa di Kecamatan Kapala Madan,” ujar Arifuddin.

 

Menurutnya, pimpinan OPD di daerah adalah pembantu dari pada Bupati dan Wakil Bupati.

 

Kata Arifuddin, masakan Bupati atau Wakil Bupati yang harus turun tangani setiap ada masalah yang ada di masyarakat. Kata Buis, untuk apa ada Dinas/Badan Teknis dalam hal ini BPB Daerah.

 

“Lambatnya penanggulangan bencana oleh BPBD dikarenakan kebiasaan, pimpinannya harus menunggu arahan lebih dulu dari atasannya yaitu Bupati,” ucapnya.

 

Mestinya Arifuddin , BPB harus berinisiatif melakukan tanggap cepat melakukan pertolongan kepada masyarakat.

 

“Pimpinan OPD yang tidak mampu tanggap terhadap setiap persoalan yang terjadi di daerah sebagainya di gantikan saja,” kecam Arifuddin prihatin.

 

Dikatakan, dirinya mengakui banjir bandang yang terjadi di beberapa desa di Kecamatan Kapala Madan disebabkan karena faktor alam dimana curah hujan sangat tinggi.

 

“Badan Bencana Buru selatan bisa melakukan kordinasi dengan beberapa perusahaan kayu yang ada di sana bagaimana caranya agar air tidak masuk ke perkampungan dan menggenangi rumah warga,” ujarnya.

Baca Juga  Teken MoU Dengan BNI, Wabup Bursel Ingatkan ASN dan Kades Tentang Pajak

 

Arifuddin tak menampik terjadinya banjir bandang di Kecamatan Kepala Madan karena adanya perusahaan kayu yang melakukan penebangan kayu di hutan.

 

“Selain pihak BPBD Buru Selatan, pihak perusahaan kayu yang ada di Kecamatan Kepala Madan harus bersama-sama ikut bertanggungjawab,” tandasnya.

 

Akibat lambatnya penanggulangan bencana yang terjadi di masyarakat Arifuddin, masyarakat pasti menyalahkan pemerintah dalam hal ini Bupati selaku kepala daerah.

 

Dirinya memberikan solusi kepada BPD agar bersama masyarakat kerja gotong royong untuk melakukan pemasangan tanggul-tanggul, karung berisi pasir pada bantaran kali/sungai.

 

“Kalau Kepala BPBD suda tak mampu lagi, sebaiknya di gantikan saja, lagian suda hampir pensiun,” tandas Buis. (Biro BurseL)

.