Plt Gubernur: Pilgub, Pilih yang Punya Visi Misi Jelas

Before content

Ambon, ambontodat.com – Pemilihan Gubernur (Pilgub) akan dilaksanakan pada tanggal 27 Juni yang akan datang. Dari tiga pasangan yang ada, lihat dan pilihlah siapa yang punya visi misi jelas, demi Maluku yang baik ke depan.

Pernyataan tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Maluku Zeth Sahuburua pada Pembukaan Sidang ke-90 Klasis P.P. Lease, bertempat di Gedung Gereja Imanuel Jemaat GPM Wassu, Pulau Haruku, Maluku Tengah, Minggu (18/3).

“Saudara harus menggunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya. Saya tidak bisa bilang si A, si B atau si C. Saudara-saudara tinggal menilai. Orgaisasi gereja punya tugas yang paling utama adalah bagaimana memberikan motivasi yang cukup, supaya warga gereja berduyung-duyung datang mengambil bagin dalam pesta demokrasi ini,” tutur Sahuburua.

Dia menyebutkan, pesta demokrasi ini dilakukan setiap lima (5) tahun sekali. Jangan sampai hak pilih karena tidak datang mencoblos. Kalau hilang hak pilih, itu artinya kita tidak punya andil memilih pemimpin yang baik untuk waktu mendatang.

“Bahwa siapa yang akan dipilih! yakinlah jabatan itu punya Tuhan. Jadi Tuhan lah yang menetapkan siapa yang berhak memipin daerah ini untuk lima tahun yang akan datang. Keputusan semua ada di tangah Tuhan,” tandas Sahuburua.

Dia meminta semua pihak untuk berdoa, agar pemimpin Maluku di masa yang akan datang, adalah pemimpin yang diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa, untuk menjadi pemimpin di daerah ini agar daerah ini bisa maju sejajar dengan daerah lainnya di tanah air.

“Demikian juga dengan Pilkada di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual. Harapan saya mudah-mudahan semua berjalan dengan baik,’’ tambah Sahuburua.

Dia lantas mengingatkan, pentingnya sumbangsih Provinsi Maluku bagi bangsa ini, terutama dari aspek perikanan.

Baca Juga  Desa Keliobar Banjir, Pemda Diminta Sikapi

“Potensi perikanan secara nasional itu ada 9 juta ton/tahun. Maluku punya penghasilan itu 3,06 juta ton/tahun. Itu artinya sepertiga dari penghasilan nasional itu ada di Maluku,” ungkapnya.

Menurut Sahuburua, yang baru kita garap di Maluku, sekita 500 ribu ton. “500 ribu ton itu artinya 500 juta kilo. Kalau kita kali dengan harga Rp.40.000 saja itu berarti 1 tahun Maluku memberikan kontribusi kepada pemerintah pusat Rp. 20 Trilyun. Itu angka yang cukup besar. Itu artinya kontribusi kita untuk bangsa ini sangat besar,” bebernya.

Jadi Maluku, disebut Sahuburua, harus dilihat sebagai salah satu kekuatan yang besar dari bangsa ini.(AT-009)
Elis Rehatta Souhuken
Plt Gubernur Minta Kualitas SDM GPM Ditingkatkan

AMBON- Pelaksana Tugas (Plt) Gubenur Maluku, Zeth Sahuburua meminta agar kualitas sumber daya manusia dari Gereja Protestan Maluku (GPM) ditingkatkan.

“Supaya dimana saja berada, kita menjadi suatu kekuatan yang harus diperhitungkan,” ujar Sahuburua pada Pembukaan Sidang ke-90 Klasis P.P. Lease, bertempat di Gedung Gereja Imanuel Jemaat GPM Wassu, Pulau Haruku, Maluku Tengah, Minggu (18/3).

Sahuburua katakan, hal ini bisa disinkronkan dengan program pemerintah di waktu yang akan datang.

“Program kita yang paling utama adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Ke depan kita punya persaingan luar biasa. Dengan masuknya masyarakat ekonomi ASEAN, itu sangat berat. Malah di Negara-negara ASEAN itu sudah diajarkan bahasa Indonesia,” tuturnya.

Menurut Sahuburua, kenapa mereka mengajarkan bahasa Indonesia, bukan bahasa Inggris, Belanda dan Prancis, karena mereka akan datang ke Indonesia yang jumlah penduduknya 262 juta dan itu menjadi potensi pasar yang sangat besar di antara negara-negara ASEAN.

Atas dasar itu Sahuburua meminta, gereja harus mempersiapkan potensi sumber daya manusianya. ‘’Jangan pada satu ketika, kita bukannya menjadi tuan di negeri sendiri, tapi malah menjadi hamba di negara sendiri,” tandasnya.

Baca Juga  Lewat Waktu, Nasdem KKT Gagal Daftar Bacalek Di KPUD

Selanjutnya Sahuburua menjelaskan, mengapa dirinya sering menyebutkan Pulau-pulau Lease patut diperhitungkan. “Sebab di saat Indonesia menyatakan kemerdekaannya, ada 8 provinsi yang lahir. Waktu itu ada provinsi di Pulau Jawa, Sumatera, Borneo (Kalimantan) dan Sulawesi (Celebes), Nusa Tenggara Timur (NTt), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sunda Kecil dan Maluku,” terangnya.

Pada saat itu lanjut Sahuburua, Provinsi Maluku dengan Gubenurnya Johanes Latuharhari, asal Pulau Haruku. “Itu bukti Lease punya kekuatan orang pandai yang luar biasa. Oleh karena itu, saya katakan biar kecil dalam hal jumlah tapi dia besar dalam kualitas berpikir,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Plt Gubernur Maluku ini juga meminta agar Sinode bisa mandiri. Mandiri dalam segala hal. Sebab kemandirian itu sangat penting dalam membangun sikap, membangun kebersaman, membangun persaudaraan, yang didukung oleh kualitas sumber daya manusia maupun kemampuan dalam menciptakan program-program yang ada kaitannya dengan pembangunan bangsa ini.

Dia meyakini, program-program yang akan dibahas dalam sidang selama dua hari ini, akan baik bagi anak-anak muda di waktu yang akan datang.

“Sekali lagi tingkatkan kualitas mereka, dan bagaimana supaya gereja bisa berhubungan dengan pemerintah. Karena pemerintah tanpa gereja juga tidak bisa. Demikian juga dengan organisasi sosial kemasyarakatan lainnya. Kita butuh semua. Kita butuh Muslim, kita butuh Kristen, kita butuh Hindu dan Budha. Bangsa Indonesia ini datang dari berbagai latar belakang sub kultur yang berbeda tapi kita semua satu dalam Bhineka Tungga Ika,’’ paparnya.(AT-009)