Polres dan Pol PP dan Perindag Razia BBM dalam Kota Namrole BurseL

Before content

Ambontoday.com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Buru Selatan (Bursel) bsrsama Polres Bursel merazia tempat-tempat yang diduga menjadi tempat penimbunan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax, Pertalite dan Minyak Tanah (Mitan) Sabtu 13/7/2024.

Diduga ada terjadi penimbunan ini akibat bencana alam yang mengakibatkan terputusnya jalan lintas Namrole-Namlea (Kabupaten Buru Selatan dan Kabupaten Buru) akibat dari hujan deras sangat tinggi di wilayah ini.

Akibat hal tersebut, warga masyarakat mengeluhkan kelangkaan BBM yang sudah berlangsung hingga hampir dua pekan terakhir.

Tindak lanjut hal itu, Satuan Polisi Pamong Praja, Polres BurseL dan Dinas Perindag melakukan sidak pada sejumlah tempat yang ada di dalam kota Namrole.

Menyikapi masalah tersebut Satpol PP dan pihak polres dibawah komando Kasat Reskrim, Iptu Yefta Marson Masala menyisir semua tempat penjualan bensin eceran untuk mengecek jangan-jangan ada penimbunan.

Jika ditemukan ada penimbunan, Satpol PP dan pihak Polres akan menyita langsung BBM tersebut untuk dijual kepada masyarakat
dengan harga murah kepada masyarakat.

Kepala Satpol PP Kabupaten Bursel, Samad Soel ditemui di sela-sela razia mengaku diduga ada sejumlah pengecer yang menimbun BBM untuk meraup keuntungan secara sepihak.

“Setelah dilakukan Razia kami menemukan BBM Jenis Pertalite dan Pertamax dan Minyak tanah di tingkat pengecer yang sengaja disimpan namun tidak banyak, razia kemarin diduga telah bocor sehingga banyak pengecer yang main kucing-kucingan terhadap stok minyak yang disimpan,” jelas Soel.

“BBM yang disita Satpol PP ditingkat pengecer kemudian diamankan di kantor Satpol PP Bursel, kemudian dipanggil pemiliknya dan langsung dijual dengan harga normal, kemarin yang disita kebanyak BBM Jenis Mitan sekitar 600 Liter Lebih. Sementara BMM Jenis Pertalite/Pertamax sekitar 80 liter. Saya menduga aksi Razia oleh Pihak satpol PP dan Polres telah bocor,” tuturnya.

Baca Juga  Waspada,Modus Pencurian Terbaru Di Kota Ambon

Kasat Satpol PP, Samad Soel menyampaikan pihaknya akan melakukan Razia ulang ditingkat pengecer untuk memastikan tidak ada lagi penimbunan BMM di Namrole dan sekitarnya.

Ia mengemukakan hampir Dua pekan tidak hanya pasokan bensin di tingkat pedagang pengecer yang habis, namun beberapa layanan APMS yang beroperasi di Kecamatan Namrole mengalami kehabisan stok BBM juga.

Kondisi kelangkaan ini, telah membuat pengecer yang menimbun BBM menaikan harga harga yang tinggi kepada Masyarakat.

Harga bensin di tingkat pengecer mengalami kenaikan secara drastis dari semula Rp15.000/17.000 per liter menjadi 25.000 hingga 30.000 perliter. Harga minyak tanah 6000 per liter menjadi 15.000 per liter, itupun untung-untung warga bisa dapat karena dijual secara sembunyi – sembunyi.

Staf Disperindag Richard Abraham menegaskan, pihaknya akan menindak pedagang BBM berdasarkan aturan yang berlaku di negara ini.

“Pengecer memang tidak memiliki ijin karena tingkat penjualan terendah di pangkalan,” jelasnya.

Abraham mengancam akan memutuskan mata rantai pedagang BBM yang melakukan tab di sejumlah APMS yang ada di kota Namrole.

Diketahui, warga mengeluh karena pedagang pengecer secara sewenang-wenang menaikkan harga bensin secara drastis, meskipun warga tetap membelinya karena tidak memiliki pilihan lain.

Agar penjualan BBM jenis Mitan kepada masyarakat dari hasil sitaan itu berjalan aman dan lancar, dilakukan penjualan di kantor Satpol diawasi Reskrim Polres. (Biro BurseL)