 Jakarta, ambontoday.com – Lakalantas yang antara mobil Satuan Brimob dengan kenderaan beroda dua, yang mengakibatkan seorang ojol harus meninggal dunia, nimbulkan banyak protes dari persekutuan ojol dan semua kalangan dalam aksi.
Jakarta, ambontoday.com – Lakalantas yang antara mobil Satuan Brimob dengan kenderaan beroda dua, yang mengakibatkan seorang ojol harus meninggal dunia, nimbulkan banyak protes dari persekutuan ojol dan semua kalangan dalam aksi.
Persoalan Lakalantas ini juga mendapat respon dari Wakil Ketua Umum DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) sekaligus Ketua Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG), Steven Izaac Risakotta, diman pihaknya turut berbeka sungkawa atas kejadian tersebut sehingga ada ojol yang harus meninggal dunia.
“Lakalantas yang terjadi di kawasan Senayan Jakarta Pusat pada Kamis, (28/8/2025) malam, mengakibatkan pengemudi ojek online (ojol) meninggal dunia, maka dari insiden tragis ini harus direspon cepat secara terbuka demi menciptakan keterbukaan Hukum bagi semua orang di Negara Republik Indonesia (NRI), siapa pun itu dia, serta keluarga korban harus dilindungi dan dilayani negara secara berkepanjangan,” ujar Risakotta dalam rilis yang diterima redaksi Jumat, (29/8/2025).
Lanjut Risakotta, aparat penegak hukum khususnya Polri harus melakukan investigasi secara transparan dan memberikan sanksi tegas kepada pelaku bila terbukti bersalah. Ia juga menyampaikan apresiasi atas respons cepat Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang langsung mendatangi keluarga korban dan meminta maaf secara terbuka.
“Saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga almarhum dan seluruh rekan ojol di Indonesia. Nyawa satu manusia begitu berharga peristiwa ini tidak boleh terulang lagi. Kami mengapresiasi langkah cepat Kapolri, namun penegakan hukum yang adil dan transparan adalah keharusan,” ungkap Pengacara Mudah asal Maluku itu.
Risakotta juga menekankan pentingnya menahan diri dari segala bentuk provokasi yang bisa memperkeruh suasana. Ia menyerukan agar masyarakat, khususnya komunitas ojol dan pendemo, tetap mengawal proses hukum secara damai. “Kita harus menjaga situasi tetap kondusif, agar keadilan bisa dijalankan tanpa gangguan,” imbaunya.
Mengenai nasib keluarga korban, Steven menyatakan bahwa negara memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan kesejahteraan mereka setelah tragedi ini. “Korban adalah tulang punggung keluarga. Negara, melalui institusi terkait, sebaiknya hadir dan memastikan kebutuhan keluarga yang ditinggalkan terpenuhi,” tegasnya. (AT/BT)



















