Saumlaki.ambontoday.com – Mahasiswa Fakultas Hukum, jurusan Hukum Internasional, Universitas Presiden yang mengikuti perkuliahan selama satu semester di Korea University, Seoul, Korea Selatan (Korsel), Lucas Batlajery, terus mempromosikan kain tenun ikat Tanimbar.
Salah satu cara promosi yang dilakukannya yakni dengan mengenakan busana Tenun selama berada di Korea Selatan. Itu menjadi metode dirinya dalam mempromosikan batik pada partisipan lain.
Padahal, dalam program belajar tersebut, mahasiswa asal Indonesia harus mempromosikan batik sebagai busana nasional melalui Batik Challenge yang bertujuan mengenalkan budaya Batik dan menormalisasi memakai kain di tempat umum. Namun Lucas, dalam tiap kesempatan lebih memilih menampilkan busana Tanun Tanimbar.
Lucas Batlajery sendiri berhasil mendapatkan beasiswa atas prestasinya dalam program penerima beasiswa (awardee) Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
IISMA merupakan salah satu dari tujuh program Kampus Merdeka yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Untuk sampai di titik ini, para mahasiswa harus melalui proses seleksi yang ketat.
Yunus Batlajery, orang tua dari Lucky salah satu awardees, menegaskan pentingnya global networking dan awardee ini harus memanfaatkan kesempatan yang diperoleh untuk menjalin relasi dengan teman-teman baru di negara tujuan belajar.
Diungkapkannya, sang anak dalam setiap kesempatan selalu tampil dengan baju khas Tanimbar.
“Kemarin saat di Australia juga, Lucky gunakan baju tenun Tanimbar. Semoga sekembalinya dari pendidikan, ke depannya bisa memberikan kontribusi bagi bangsa Indonesia secara umum dan KKT khususnya,” pesannya. (AT/RM)