Ambon, Ambontoday.com – Kelompok Masyarakat (Pokmas) Hausihu Morella menandatangani nota kesepahaman dengan PT Pertamina (Persero) MOR VIII TBBM Wayame dan program USAID Adaptasi Perubahan Iklim dan Ketangguhan (APIK) di Negeri Morella, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (22/2/2018).Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur USAID APIK yang diwakili oleh Paul Jeffry dalam sambutannya.
Menururnya, Penandatanganan ini mengukuhkan kerjasama guna meningkatkan ketangguhan masyarakat Negeri Morella dalam menghadapi perubahan iklim dan risiko bencana melalui penyediaan teknologi, peningkatan pengetahuan, dan akses informasi.
“Morella mengalami berbagai bencana terkait cuaca seperti banjir, gelombang tinggi, longsor, maupun abrasi yang berdampak besar terhadap masyarakat. Misalnya, produksi pala dan cengkeh menurun akibat bunga yang gugur dan buah yang rusak diterpa curah hujan tinggi. Kualitas panen menurun karena pengeringan tak maksimal akibat musim hujan yang berkepanjangan. Nelayan pun menjadi sulit melaut karena cuaca tak menentu,” jelasnya.
Sedangkan, Menurut Kajian Risiko Bencana Negeri Morella yang dilakukan Pokmas Hausihu, pemerintah negeri, dan USAID APIK, tingkat keterpaparan daerah ini terhadap perubahan kondisi iklim tergolong tinggi.
“Berangkat dari kajian tersebut, Pokmas kemudian merumuskan sebuah rencana tindak lanjut yang menjawab kebutuhan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dari sektor yang terkena dampak,” ucapnya.
Maka dengan demikian, Guna mengimplementasikannya, USAID APIK berkolaborasi dengan PT Pertamina (Persero) MOR VIII Terminal BBM Wayame melalui program Corporate Social Responsibility yang mendukung rencana aksi yang disusun oleh Pokmas, terutama yang berfokus pada penguatan sumber penghidupan masyarakat.
“Dukungan yang diberikan mencakup: pengadaan pengering bertenaga surya (solar dryer), pelatihan teknik sambung pucuk (grafting) serta rumah pembibitan dan pembuatan papan elektronik layanan informasi cuaca dan iklim.
Tak hanya itu, Untuk mencapai masyarakat yang lebih tangguh dalam menghadapi bencana, kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, dan dengan bekerja sama, maka upaya untuk meningkatkan ketangguhan menjadi lebih ringan. Pada akhirnya
semua pihaklah yang akan merasakan manfaatnya di tengah kondisi cuaca dan iklim yang kini semakin ekstrem dan tidak menentu.
Lanjutnya, Dukungan bagi Negeri Morella masih akan berlanjut dengan pendampingan untuk meningkatkan keterampilan dan penguatan kelembagaan Pokmas,sehingga masyarakat Morella tak hanya menjadi masyarakat yang tangguh, namun juga berdaya.
Pada Kesempatan yang sama, PT Pertamina (Persero) yang diwakili oleh Operation Head TBBM Wayame, Mohammad Ali Basah, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap program kolaborasi Pertamina dan USAID
APIK.
“Kerjasama CSR Pertamina dengan program USAID APIK khususnya di kawasan Negeri Morella ini diharapkan dapat meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program yang telah disusun,” ujar Ali.
Dia mengungkapkan, dua puluh pengering berskala rumah tangga dan rumah pembibitan berisi 500 bibit tanaman pala dan tanaman durian ditempatkan di Morella, sementara papan layanan informasi cuaca akan tersedia guna membantu nelayan mengetahui cuaca sebelum pergi mencari ikan. Pengering tenaga surya menggunakan plastik UV yang dapat memerangkap sinar matahari sehingga pengeringan pasca panen dapat dilakukan lebih cepat, sekalipun dalam cuaca mendung. Tak hanya itu, panen pun lebih terjaga kebersihannya.
“Kami sangat menghargai dukungan Pertamina karena manfaatnya benar-benar dirasakan langsung oleh masyarakat dan berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan. Di Morella biasanya panen cengkeh dan pala jatuh saat musim hujan, dan dengan adanya pengering, maka pengolahan hasil panen menjadi lebih baik. Selain itu, bibit tanaman buah dapat dibudidayakan oleh masyarakat untuk tambahan pemasukan,” ujar Kepala Desa Negeri Morella, Yunan Sialana. (AT-009)