Ambon, ambontoday.com – Masyarakat Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku yang ingin melakukan perjalanan dari Kota Ambon Menuju MBD merasa belum merdeka secara pelayanan yang merata bagi masyarakat di bagian Indonesia Timur.
Terlihat, untuk mendapatkan tiket kapal perintis dengan susah paya dan mesti bertarung nyawa akibat berdesahkan di loring yang sempit dengan jumlah calon menumpang yang berjumlah ratusan.
“Kami harus berdesahkan agar dapat tiket, kalau tidak maka kami tidak akan mendapatkan tiket, apa lagi dengan proses pelayanan dengan lokasi yang kecil, sempit dan sangat menyusahkan,” ujar para calon penumpang yang berdesakan di lokasi pembelian tiket Jl. Aipatti, kantor Sanus Travel, Jumat, (29/5/2024).
Kondisi ini semestinya menjadi perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Maluku maupun Pemda Kabupaten Maluku Barat Daya, agar dapat melihat jeritan dan sengsarahnya masyarakat hanya untuk mendapatkan tiket kapal perintis untuk berangkat.
Hal yang sama atau perhatian serius semestinya menjadi perhatian juga dari anggota DPRD Provinsi Maluku khusus lima anggota DPRD asal dapil tujuh meliputi Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten MBD.
“Kami sangat berharap ada perhatian, agar menajemen pelayanan dari perusahaan pemenang tender mesti di ubah, karena kalau berdesahkan seperti ini, jika fisik atau kesehatan kami yang kurang baik, bisah meninggal karena lokasi yang dinilai sangat tidak layak untuk pelayanan penjualan tiket, Kami ini juga masyarakat NKRI yang harus dilayani sama dengan masyarakat lain yang mendapat fasilitas pelayaran laut yang layak dan pelayanannya baik dan tidak menyusahkan bahkan ribet, belum lagi ada praktek nepotisme dengan proses pelayanan kedekatan dan kekuasaan” kesal mereka dengan nada mengingatkan. (AT/tim)