Siloam Hospital dan RSUP dr Johannes Leimena Teken PKS Bersama FKUI

Before content

AMBON, Ambontoday.com – Siloam Hospital dan RSUP dr. Johanes Leimena melaksanakan Perjanjian Kerjasama (PKS) bersama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), yang berlangsung di Santika Hotel Ambon, Kamis (19/10/2023).

Deputy President Director Siloam Hospitals Group, Caroline Riady dalam sambutan mengatakan, Penandatangan ini penting dalam beberapa hal yakni , pertama program yang diharapkan kepada semua fasilitas Kesehatan, seperti RSUP Leimana FKUI.

“Ini semua mendukung transformasi sistem kedepan yang menjadi prioritas di Nasional, dalam hal ini pelayanan kepada masyarakat dari Hospital Siloam di Provinsi Maluku, Kota Ambon,” katanya.

Kedua, kerjasama ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, akan ada ketersedian sumber daya tenaga kerja agar lebih dapat melayani masyarakat di Maluku.

“Yang lebih jelas program kerjasama ini akan sangat mendukung pelayanan di Rumah sakit siloam khususnya di Indonesia Timur. Ini merupakan pemandangan yang kedua, yang pertama telah terlaksana di Kupang,” jelasnya.

Ditambahkan, Ketiga, ini adalah kerjasama yang penting sekali, karena ini merupakan contoh dari potensi yang ada di Indonesia. Untuk itu, dengan kerjasama ini kita akan mengembangkan potensi di Indonesia khususnya di Provinsi Maluku, Kota Ambon. “Hubungan ini sangat kolaboratif bagi semuanya,” tandasnya.

Sementara itu, RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon, Saraswati MPH menambahkan, Tahun 2021 telah hadir Dr. cahyo Wijaksono dari tangan beliau maka urologi bisa hadir di Maluku.

“Bagiamanapun juga ini bagian dari transportasi sistem kesehatan karena kita tahu selain kanker, jantung, struk l, adapun urologi,” tambahnya

Diakui, RSUP dr. Johannes Leimena pasien sampai saat ini sudah 2.450 layanan yang diberikan, karena penandatangan ini tentu penting, saya melihatnya sebuah back Up untuk melayani kasus-kasus yang ada di Maluku, Kota Ambon.

Baca Juga  Selisih Paham Antara Orang Tua dan Pihak SD Negeri 79 Ambon Terselesaikan Secara Damai

“Dari data juga kunjungan 38 ternyata 30 harus dilakukan tindakan koparatif . Dengan ini , saya berpikir ada harus layanan primer, karena penyakit-penyakit ini ada dengan kondisi geografis masyarakat di Maluku,” jelasnya.

Untuk itu, pelayanan primer perlu ada, dan peran dari dinas kesehatan perlu ditingkatkan sehingga di Maluku ini anggarannya tidak kemana- mana karena masyarakat tidak sehat.

“Ini menjadi konsen bagi kita semua. Karena masih banyak yang perlu kita lakukan, banyak Masyarakat Maluku yang perlu kita tolong sekaligus kita bikin sehat,” tutupnya. (AT-009)