Sistem Keuangan Maluku Stabil

Before content

Ambon, Ambontoday.com – Stabilitas sistem keuangan di Provinsi Maluku tetap terjaga. Ini terbukti dari proporsi penyaluran kredit di Maluku pada triwulan II 2018 masih didominasi oleh sektor rumah tangga sebesar 58,25% dan korporasi sebesar 12,62%. Hal ini disampaikan oleh Kepala KPw BI Maluku, Bambang Pramasudi dalam rilisnya, Selasa (21/8/2018).

Menurutnya, Kinerja korporasi sektor utama Maluku pada triwulan II 2018 masih tumbuh positif. Pertumbuhan kinerja korporasi pada triwulan II 2018 didukung oleh menguatnya kinerja sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, sektor konstruksi, dan sektor administrasi pemerintah. Namun, hal tersebut tertahan oleh kontraksi yang terjadi pada sektor perdagangan besar dan eceran. Dari sisi risiko, kualitas kredit korporasi terpantau sedikit meningkat dari 0,29% menjadi 0,30%, namun masih berada jauh di bawah ambang batas sebesar 5%.

“Kinerja sektor rumah tangga di triwulan II 2018 relatif terjaga. Hal ini sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan PDRB dari komponen Konsumsi Rumah Tangga meskipun penyaluran kredit terpantau melambat,” ujarnya.

Fungsi intermediasi perbankan Provinsi Maluku pada triwulan II 2018 menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Aset tumbuh sebesar 5,30% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 11,23% (yoy). Selain itu, pertumbuhan DPK pada triwulan II 2018 tercatat 2,48% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,70% (yoy).

Sementara itu, penyaluran kredit perbankan tercatat tumbuh sebesar 10,05% (yoy), juga lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar 13,31% (yoy). Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) tercatat meningkat dari 91,30% di triwulan sebelumnya menjadi 92,33%. Secara spasial, penyaluran terbesar kredit perbankan masih terkonsentrasi di Kota Ambon sebesar 47,22%, diikuti oleh Kabupaten Maluku Tenggara sebesar 13,93%, dan Kabupaten Maluku Tengah sebesar 13,45%.

Baca Juga  OJK Himbau Masyarakat Maluku Pahami Asuransi Sebelum Membeli

Sedangkan, dari sisi pengembangan akses keuangan dan UMKM, proporsi kredit UMKM perbankan di Maluku pada triwulan II 2018 mencapai 29,13% dari total kredit. Pertumbuhan kredit UMKM di triwulan II 2018 terpantau meningkat menjadi 18,02% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 17,42% (yoy).

“Hal ini dikarenakan peningkatan pada kredit modal kerja di tengah melambatnya kredit investasi selama triwulan II 2018. Beberapa upaya telah dilakukan untuk meningkatkan akses keuangan dan daya saing UMKM, di antaranya melalui pembentukan klaster, monitoring rasio kredit UMKM, pelatihan program kewirausahaan, dan pengembangan komoditas unggulan,” tuturnya.

Ke depan, stabilitas sistem keuangan di Maluku secara keseluruhan tahun 2018 diperkirakan masih tetap terkendali di tengah dinamika perkembangan sektor eksternal maupun domestik. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku senantiasa memantau kondisi stabilitas sistem keuangan di Maluku dan akan terus berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Maluku dan instansi terkait termasuk perbankan dan pelaku usaha di Provinsi Maluku. (AT-011).