SMS-HEMFRI Kampanye di Tiga Desa akan Lanjutkan Pembangunan Jalan
Ambontoday.com – Komitmen kuat untuk memenangkan pasangan dengan Tagline SAH ini ditunjukkan masyarakat di Tiga Desa, di Desa Waenalut, Wamkana dan Desa Batu Tulis di Kecamatan Namrole Kamis 10 Oktober 2024.
Masyarakat di tiga Desa tersebut mengantarkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Buru Selatan (Bursel) No 3 Hj. Safitri Malik Soulisa dan Hempri Beno Lesnussa menuju Rumah Tua Soulisa dan Lesnussa untuk prosesi adat merupakan tradisi masyarakat Buru Selatan.
Dalam orasi politik dari Pasangan SAH dan Tim Pemenangan, tampak warga sangat bersyukur atas kinerja Safitri atas pembangunan Listrik masuk Desa, jaringan Telkomsel, bantuan perikanan, Lampu jalan dan bantuan sosial lainnya kepada Masyarakat.
Selanjutnya pembangunan jalan dan jembatan yang telah lama mereka nantikan di Desa Waenalut telah rampung.
Bagi mereka Jalan dari pusat kota Namrole ke Waenalut pada tahun 2022 dengan besaran anggaran sebesar 6 milyar untuk pembangunan jalan Kawalale Waenalut.
Selanjutnya pada tahun 2023 Bupati Safitri Malik kembali menganggarkan sebesar 6 milyar untuk pembangunan 2 jembatan, yakni jembatan Batu Gong dan jembatan Waenangan.
Pembangunan Jalan dan Jembatan yang telah selesai dibangun oleh Bupati Safitri sejak tahun 2022 hingga 2023 menjadi perhatian dalam kampanye politik.
Ratusan Warga yang hadir dengan penuh syukur menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kinerja Bupati Safitri Malik.
Mereka mengakui bahwa pembangunan ini membawa perubahan signifikan dalam kehidupan mereka sehari-hari karena tersedianya akses jalan, Listrik dan bantuan dari pemerintah terutama di sektor pertanian dan Perikanan.
“Kami juga sangat berterima kasih kepada bunda Bupati Hj.Safitri Malik Soulisa atas pembangunan akses jalan dan jembatan dari Namrole ke Desa Waenalut,” jelas warga.
Ruas Jalan dan jembatan ini sangat membantu aktivitas kami dan meningkatkan kualitas hidup Masyarakat.
Dalam kampanye politik, Calon Bupati Safitri Ia bersama Wakil Bupati Hempri Beno Lesnussa menyampaikan akan melanjutkan program-program yang telah dilakukan oleh Bupati dengan fokus pada pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Buru Selatan di Periode kedua.
Ia menekankan pentingnya infrastruktur yang baik sebagai landasan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Apa yang sudah dimulai dan di laksanakan akan terus kami lanjutkan. Pembangunan infrastruktur yang merata menjadi prioritas kami demi kesejahteraan masyarakat di Bursel,” jelas Safitri di hadapan para warga.
“Dukungan penuh warga 3 Desa Waenalut, Wamkana dan Batu Tulis memberikan semangat bagi kami untuk terus melangkah maju, membawa perubahan yang lebih baik bagi masa depan Bursel,” tukas Calon Bupati petahana Safitri.
HEMFRI LESNUSSA mengatakan, dirinya bersama Bupati jika dipercayakan oleh masyarakat, akan membangun Rumah Adat dan akan memasukkan Bahasa Adat Buru sebagai Kurikulum Sekolah.
“Mungkin ada Kamis Berbudaya. Bahasa Adat sebagai Kurikulum di sekolah-sekolah, dan para pegawai akan menggunakan Kain Iputin,” sebut HEMFRI.
Lanjut Birokrat ini bahwa, apabila ada lawan politik mengatakan Bupati Safitri Gagal membangun darah, itu hanyalah kiasan politik semata.
“Dan di Maluku, penerimaan CPPPK terbanyak di Maluku adalah Kabupaten Buru Selatan, itu karena kemampuan Bupati kita ibu Safitri, jelasnya.
Tambah HEMFRI, dan saat ini sedang menerima CP3K sebanyak 1.500 orang, segeralah siapkan diri kalian anak-anak, karena menggunakan sistem online.
Terkait pembangunan jalan dan jembatan di Buru Selatan jelas HEMFRI, APBD Kabupaten Buru Selatan sangat kecil dengan jumlah jembatan ratusan banyaknya itu membutuhkan anggaran hingga triliunan rupiah.
“Saya orang birokrasi saya tahu, saya lebih tahu dari mereka-mereka itu yang hanya berbicara omong kosong,” ucap Hemfri.
Dengan APBD hanya 700 miliar belum cukup untuk membangun 1 buah jembatan yang menelan anggaran puluhan miliar.
“APBD yang hanya 700 miliar, ada anggaran belanja pegawai, ada anggaran rutin OPD, ada anggaran untuk DD dan ADD, tidak cukup membangun jembatan langsung selesai, tetapi secara bertahap,” jelas HEMFRI yang dapat dimengerti oleh masyarakat.
Masyarakat di tiga desa tersebut akhirnya dapat mengerti bahwa pembangunan daerah memang harus secara bertahap karena pemerintah ada untuk memperhatikan masyarakat. (Biro BurseL)
.