Saumlaki, ambontoday.com – Para medis dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap menghampiri kapal KM. Sabuk Nusantara 34 guna melakukan sweb masal, para medis tersebut diketahui dari gustu Provinsi Maluku.
Kegiatan sweb dilakukan mendadak tanpa ada informasi awal bagi masyarakat yang ada dikapal KM. Sabuk Nusantara 34, sehingga terjadi perdebatan yang cukup makan waktu lama, sweb juga dapat dilaksanakan tanpa mengedepankan protokuler kesehatan.
Para medis dengan santai melakukan tugasnya mensweb para penumpang dihari pertama Rabu (2/9/2020) ditargetkan 100 penumpang dan sisanya akan dilanjutkannm pada hari kedua Kamis (3/9/2020), sosialdistensin sama sekali tidak diperhatikan oleh para medis dari awal proses sweb pada pukul 18,27 Wit hingga pukul 20.11 Wit, ketika wartawan mengambil gambar baru ada arahan dari pihak medis untuk menjaga jarak.
Pantauan ambontoday.com dikapal KM. Sabuk Nusantara 34, proses sweb dilakukan oleh para medis menggunakan APD lengkap namun sarung tangan dipakai satu kali untuk semua masyarakat yang melakukan sweb, yang ditakutkan dari sarung tangan tersebut juga berpengharu tertular kemasyarakat yang lain.
Pernyataan ini disampaikan oleh salah satu penumpang yang enggan namanya dipublikasikan, “Saya bingung dengan cara sweb yang dilakukan, misalnya kalauw ada yang terkonfirmasi maka kita juga tertular kan ???” katanya
Tindakan ini perlu diperhatikan oleh tim gustu provinsi dalam hal ini Gubernur Murad Ismail sebagai ketua gustu dan sekda Kasrul Selang sebagai ketua harian gustu, begitu juga tim gustu KKT, Bupati Petrus Fatlolon agar dokter – dokter yang diturunkan untuk melakukan sweb perlu dievaluasi kinerja mereka.
“Saya berharap pa Gubernur dan Bupati dapat menindaklanjuti persoalan ini, karena sangat riskan bagi kami masyatakat, karena sosialdistensin tidak diperhatikan begitu juga sarung tangan yang tidak diganti dari awal sweb hingga selesai” harapnya. (AT/tim)