TAK BERNYALI DEBAT SENDIRI, ALEX BELAY AJAK REKAN-REKANNYA “HADAPI” MOUW

Before content

Saumlaki, ambontoday.com – Polemik seputar hasil survei yang mengunggulkan Dokter Boy sebagai Calon Bupati KKT 2024 sebagaimana rumor yang disampaikan oleh politisi kawakan Lucas Uwuratuw (LU) sepertinya belum berakhir. Terakhir, politisi Partai Golkar Maluku Alex Belay menyatakan kesediaannya berdebat dengan Fungsionaris Relawan Boy Uwuratuw (RBU) Desa Ritabel Aya Mouw di Lapangan Mandriak.

Sayangnya, politisi muda itu rupanya tidak berani berdebat “duel” dengan Mouw, tetapi malah mengajak teman-temannya beramai-ramai menghadapi Mouw, sang relawan perempuan muda dari Desa Ritabel, Tanimbar Utara. Bahkan, Belay sekarang mencoba mengalihkan isu utama, yakni dari posisinya sebagai politisi Golkar Maluku dan pendukung Petrus Fatlolon yang tidak etis mengomentari LU dan urusan internal Partai Demokrat serta hasil survei, menjadi isu debat hasil survei yang sebenarnya tidak relevan dengan tantangan Mouw sebelumnya.

Betapa tidak, kepada media massa Belay berkoar-koar seolah siap debat terbuka dengan Mouw, tetapi kemudian mengajak rekan-rekannya untuk menilai presentase hasil survei oleh Tim RBU di Lapangan Mandriak. “Silahkan mereka dengan timnya presentasi ke publik dan saya juga akan bersama rekan-rekan saya juga akan menguji”, pinta Belay yang dikutip media.

Padahal, sebelumnya Mouw seorang diri yang menantang Belay untuk “duel” tentang metodologi survei dan dasar-dasar statistik, bukan mempresentasikan hasil survei dan dinilai oleh Belay dan rekan-rekannya.

“Saya ‘kan menantang Belay debat duel, koq sekarang ajak rekan-rekan mau menilai hasil survei kami? Emangnya dia siapa lalu mau menilai?”, tanya balik Mouw heran. “Lagian, substansi debatnya tentang metodologi survei dan dasar-dasar statistik, bukan hasil survei. Jangan alihkan substansinya dong!”, tegas Mouw lagi.

Tentu saja sikap Belay itu dianggap tak bernyali oleh Mouw. “Itu (sikap) seng pung (tidak punya) nyali… masak hadapi saya sendiri yang perempuan saja mesti ajak rekan-rekan lain. Katanya ‘kan politisi Golkar level Provinsi”, sindir Mouw sambil tertawa.

Sedangkan tentang substansi debat yang dimaksud oleh Belay, lagi-lagi Mouw heran. “Yang mempertanyakan metodologi survei itu kan Belay, itu substansinya, koq sekarang mengalihkan ke hasil survei?”, tanya Mouw heran.

Baca Juga  Menarik!!! Inilah Poin Yang Buat PF Harus Jadi Tersangka. 

Lebih lanjut Mouw menjelaskan, sebelumnya RBU telah menyatakan sama sekali tidak tahu-menahu tentang hasil survei yang dirumorkan oleh LU. Tetapi pada prinsipnya bila Alex Belay mempertanyakan survei yang juga dilakukan oleh Litbang RBU, maka dia siap meladeni Belay dengan debat terbuka tentang metodologi survei dan dasar-dasar statistik di Lapangan Mandriak.

“Kami tidak tahu-menahu dengan hasil survei manakah yang dirumorkan oleh LU. Karena LU bukan bagian dari RBU. Tetapi bahwa RBU juga melakukan survei, ya… dan kalau si Alex mempertanyakan hasil survei RBU, saya tantang dia debat terbuka di Mandriak tentang metodologi survei dan dasar-dasar statistik. Sekali lagi, bukan hasil survei!”, tegas Mouw.

Lanjut Mouw, “Hasil survei Litbang RBU adalah untuk kebutuhan internal, dan tidak untuk dipublikasikan. Makanya substansi debat yang saya kemukakan adalah metodologi survei. Karena metodologi menentukan hasil. Bila metodologinya benar, hasilnya juga benar. Sebaliknya, metodologi salah, hasilnya juga salah”.

Mouw bahkan membeberkan teknik survei agar dipahami oleh Alex. “Dalam penelitian opini publik, Alex wajib memahami jumlah dan teknik sampling yang tepat, seperti multistage random sampling atau stratified random sampling guna menjamin proporsionalnya sampel dan akurasi data, serta konsep-konsep seperti level of confidence, standard deviation, margin of error, serta uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner sebagai alat ukurnya. Alat bantunya bisa Statistical Product and Service Solutions (SPSS) atau STATA. Tapi itu saja belum cukup. Untuk interpretasi data, Alex perlu belajar dasar-dasar statistik, agar tidak bias dalam interpretasi”, terang Mouw panjang lebar.

Mouw juga menjelaskan bahwa dalam penelitian opini publik, semua lembaga survei menggunakan metodologi yang sama. Yang acapkali membedakan hasil diantara lembaga survei adalah karena perbedaan pilihan sampel, metode wawancara dan penetapan margin error-nya, serta waktu survei. Oleh sebab itu, dalam setiap publikasi hasil survei, lembaga survei pasti mencantumkan metode wawancara, margin error dan waktu survei. Maksudnya adalah agar validitas hasil survei bisa diuji oleh pihak lain.

Baca Juga  Polres Kepulauan Tanimbar Peringati Hari Kesadaran Nasional Dengan Upacara

Tentang sikap Belay yang mau melayani tantangan debat bersama teman-temannya, Mouw bilang ia bisa memaklumi sambil menyatakan akan “tutup buku”, daripada membuang-buang waktu melayani sang politisi Golkar tersebut.

“Saya tutup buku ya… percuma buang-buang waktu melayani politisi yang bisanya main keroyok. Lebih baik waktu yang ada kita fokus bekerja membantu rakyat yang masih susah ditengah himpitan ekonomi”, ajak Mouw.

Sementara itu, senada dengan Aya Mouw, Sekretaris RBU Roy Jehu menertawai sikap Alex Belay yang siap meladeni tantangan debat Mouw tetapi malah mengajak rekan-rekannya untuk bersama-sama. Roy juga menyatakan bahwa dia dan Ketua RBU sama sekali tak tertarik debat di media maupun di Mandriak dengan Belay.

“Untuk urusan ini, saya dan Ketua RBU sama sekali tidak tertarik berdebat dengan Belay. Ini urusan remeh-temeh. Kami sudah delegasikan ke Litbang dan RBU Desa Ritabel. Biarlah RBU Desa Ritabel saja yang berdebat dengan si Alex itu”, jawab Roy sambil tersenyum.

Roy juga mempertanyakan predikat Alex Belay yang kini tidak lagi melabeli dirinya sebagai politisi Partai Golkar Maluku tetapi mantan Bendahara KNPI Provinsi Maluku, juga rekan-rekan Belay yang akan mendampingi dalam debat di Mandriak.

“Koq sekarang tidak lagi memakai label politisi Partai Golkar Maluku? Kenapa labelnya sekarang menjadi mantan Bendahara KNPI Provinsi Maluku? Lalu rekan-rekan yang akan mendampinginya untuk debat itu siapa ya? Dari Partai Golkar, pendukung PF, atau sesama mantan KNPI? Jadi ketahuan kan?” sindir Roy dengan nada heran.

Dengan masalah ini, Roy mengaku sangat menyayangkan posisi Partai Golkar Maluku yang akhirnya ikut terseret akibat manuver Belay tersebut. “Sayang ya… 3 bulan jelang Pemilu baru nama Partai Golkar Maluku ikut terseret oleh manuver Belay seperti ini”, imbuh Roy.

Alex Belay, Politisi Golkar yang Sibuk Urusi Partai Lain

Beberapa waktu terakhir, publik Tanimbar seolah terus disuguhkan dengan pernyataan-pernyataan politisi Golkar Maluku Alex Belay yang memanasi atmosfer politik Tanimbar. Belay yang juga pendukung Petrus Fatlolon, mantan Bupati KKT 1 Periode lalu, mengawalinya dengan memberikan analisis politiknya tentang rumor yang dikemukakan oleh sesepuh masyarakat dan politisi senior Tanimbar, Lucas Uwuratuw (LU) tentang hasil survei yang mengunggulkan dr. Julianus Aboyaman Uwuratuw atau Dokter Boy sebagai Calon Bupati KKT dalam Pilkada 2024 mendatang serta Partai Demokrat yang akan mengusung Dokter Boy pada Pilkada mendatang tersebut.

Baca Juga  Makanan Basi Menjadi Andalan di Tempat Karantina Kepulauan Tanimbar

Dalam rilisnya di media massa, Alex lagaknya seorang analis politik mengomentari tentang posisi LU sebagai Caleg DPR RI dari Partai Demokrat yang merilis hasil survei serta menyimpulkan secara sepihak bahwa telah terjadi prahara di internal RBU.

Menanggapi analisis politik dari Alex tersebut, Sekretaris Relawan Boy Uwuratuw (RBU) KKT, Roy Jehu telah memberikan klarifikasinya melalui media ini beberapa hari lalu. Pertama-tama, Roy mempertanyakan tentang “posisi berdiri” (status) Alex Belay yang nota bene adalah politisi Partai Golkar Maluku dan pendukung Petrus Fatlolon, sehingga tidak “bebas nilai” serta tidak etis dalam memberikan analisis politiknya terhadap LU, Partai Demokrat, RBU dan hasil survei.

“Yang mesti mengomentari fenomena politik itu pengamat politik atau akademisi, tapi juga yang bebas nilai. Bukan politisi ingusan seperti Belay yang berlagak pengamat dan akademisi, padahal punya agenda politik tertentu”, jawab Roy sambil tertawa kala itu.

Selain itu, Roy juga mempertanyakan latar belakang Belay sebagai politisi Partai Golkar yang sibuk mengurusi LU, Partai Demokrat, RBU dan Dokter Boy, termasuk nyinyir dengan hasil survei yang dirumorkan oleh LU. Roy menyarankan agar sebaiknya Belay fokus urus Partai Golkar dan kandidat Bupatinya, daripada sibuk mengurus partai lain.

“Urus saja Partai Golkar dia dan kandidat dia, daripada sibuk mengurus partai orang. Siapkan kandidat sendiri dan bekerjalah”, lanjut Roy.

Sementara terhadap prasangka Belay bahwa telah terjadi prahara di internal RBU, Roy menyatakan bahwa RBU sedang baik-baik saja dan dalam posisi tegak lurus satu komando untuk mendukung Dokter Boy sebagai Bupati KKT dalam Pilkada mendatang. (AT/AML)