Jakarta, ambontoday.com – Mengenal Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, betwibawa, bermanfaat bagi Bangsa dan Negara , tidak terlepas dari peran penting seorang tenaga kependidikan, yang di dalamnya Guru dan Dosen.
Bermula dari itu, seringkali tenaga kependidikan itu selalu dijuluki sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, ini hanya yang bisah jadi kebanggaan para pendidikan di Negara Republik Indonesia (NRI), namun melihat dari sisi kesejahteraan para tenaga kependidikan sangat jauh dari sebuah penghargaan yang mestinya diberikan Negara.
Kondisi ini, menjadi suatu kegelisahan dari Wakil Ketua Umum DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) sekaligus Ketua Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG), Steven Izaac Risakotta, yang mana, pihaknya menilai skema tunjangan yang diberikan Pemerintah bagi Guru dan Dosen merupakan langkah positif, namun belum cukup untuk menjawab kebutuhan dari tenaga kependidik yang ada diseantero NRI, sebagai pilar utama pendidikan nasional.
Steven yang juga pimpinan PT. Dekapolis Mandiri Jaya itu, m3nilai juga bahwa, tunjangan profesi, tunjangan wilayah 3T, hingga tunjangan kehormatan dosen yang merupakan bentuk nyata perhatian negara terhadap kualitas pendidikan. Namun, Pihaknya menekankan, penghargaan tersebut harus dibarengi dengan keadilan gaji dan kesempatan yang setara bagi seluruh tenaga pendidik.
“Kami menghargai perhatian ini, tapi kita tak boleh berhenti di situ. Pengabdian tenaga pendidik harus diikuti oleh keadilan gaji dan kesempatan yang sejajar. Saatnya memastikan guru dan dosen layak tidak hanya dari nama, tetapi juga dari kantong dan masa depan mereka,” ujar Steven dalam rilis yang diterima redaksi Jumat, (29/8/2025).
Melihat kondisi dan masa depan pendidikan yang baik dan bermutuh di NRI, pihaknya meminta kepada Pemerintah Pusat hingga Daerah untuk dapat meningkatkan dan memperhatikan kesejahteraan Guru dan Dosen guna menjawab kualitas dan mutuh pendidikan yang baik, maka dari itu, Pemerintah harus lebih meningkatkan investasi dibidang pendidikan jangan hanya konsentrasi pada pembangunan infrastruktur, dan kurikulum melulu, namun peningkatan kesejahteraan tenaga kependidikan menuju profesionalisme yang hakiki.
Puta darah Maluku itu berharap agar ada perhatian serius dari Pemerintah karena Sekolah dan Perguruan Tinggi yang hebat dan berkualitas hanya dapat lahir dari Guru dan Dosen yang benar-benar dihargai, baik secara moral maupun finansial.
“Kita mesti ingat bahwa Guru dan Dosen yang sejahtera, akan melahirkan SDM yg berkualitas bagi NRI,” tutupnya. (AT/BT)



















