Satu ODP Di RSUD Karel Saidsitubun Langgur Kabupaten Malra

Before content

Langgur, ambontoday.com – Kepala Dinas Kesehatan dr. Ketty Notanunun menyatakan, tidak ada pasien di daerah ini yang terinfeksi Corona Virus (Covid-19).
Hal ini disampaikannya seiring telah beredarnya informasi ditengah masyarakat yang menyebutkan ada salah satu pasien rujukan di RSUD Karel Saidsitubun Langgur terinfeksi Covid-19.
“Memang benar ada satu pasien dari wilayah kerja Puskemas Rumat, Kecamatan Kei Kei Kecil Timur yang dirujuk ke RSUD Karel Saidsitubun. Tapi ternyata setelah diperiksa dugaan itu tidak benar. Jadi pasien tersebut tidak terinfeksi Corona Virus,” ungkap dr. Ketty Notanunun kepada awak media saat ditemui di ruang Bupati, Kamis (19/3/2020).
Notanubun menjelaskan, gejala Covid-19 memang hampir sama dengan pilek biasa dan batuk disertai panas. Tetapi untuk memastikan indikasi adanya Corona virus, perlu dilakukan tinjauan medis bagi pasien dengan gejala yang ada dari berbagai aspek.
“Kita harus konfirmasi dengan pasien terlebih dahulu, apakah selama ini pernah melakukan kunjungan ke negara-negara luar ataupun daerah-daerah di Indonesia yang positif terdampak Covid-19 atau belum,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, pasien dengan status Orang Dalam Pengawasan (ODP) dengan ciri-ciri panas, batuk pilek bahkan sukar bernapas, wajib dimasukan dalam daftar pemantauan.
“Setelah pasien masuk dalam pemantauan maka akan di observasi dan tinggal di rumah sakit. Bisa juga dilakukan isolasi secara mandiri di rumah, tapi tetap dalam pengawasan tenaga medis,” ujarnya.
Lanjutnya menjelaskan, jika saat dilakukan pemeriksaan terhadap pasien, kadar umum gejala sebagaimana dimaksud bertambah maka pihak rumah sakit harus secepatnya melaporkan kondisi tersebut ke Provinsi. Dipastikan petugas provinsi akan turun langsung mengobservasinya lebih lanjut.
Terkait penanganan di daerah, menurut Notanubun, hal yang bisa dilakukan pihaknya adalah mengambil darah pasien dan melakukan pemeriksaan radiologi. Setelah itu, hasil dan BTKL akan di kirim ke Surabaya untuk dilakukan uji lab.
“Dalam rentan waktu itu, kita hanya menunggu hasil ujinya. Kalau hasilnya negatif maka orang tersebut dinyatakan bebas virus. Sebaliknya, kalau hasilnya positif maka wajib bagi orang tersebut di isolasi dan penanganan medis lebih lanjut,” katanya.
Selain itu, tambahnya, yang bersangkutan tidak diperkenankan untuk melakukan kontak fisik ataupun berinteraksi langsung dengan masyarakat lain.
Notanubun menghimbau, masyarakat jangan panik. Tetap waspada sembari melindungi diri dari lingkungan sekitar dengan membiasakan perilaku hidup bersih.
“Agar tidak tertular, caranya adalah dengan menghindari kerumunan orang banyak. Jangan menghantar keluarga yang berangkat dalamjumlah yang banyak, cukup satu atau dua orang saja. Demikian juga harus senantiasa mengurangi aktivitas menggunakan transportasi massal,” imbaunya.
Notanubun mengingatkan, Virus Corona memang tidak kelihatan, tapi sejatinyw virus ini sangat berbahaya dan telah menjadi pandemi global yang harus tetap diwaspadai penyebarannya.
Sebagai informasi, untuk data informasi Covid-19 di Maluku Tenggara dapat menghubungi langsung Dinas Kesehatan setempat sebagai pintu utama sesuai instruksi Bupati.
“Kita akan punya Call Canter dalam waktu dekat ini. Sehingga masyarakat yang ingin bertanya tentang sesuatu atau perkembangan apa pun, bisa menghubungi kami lewat call center itu,” tukasnya. (AT/Gerry)

Baca Juga  SD Inpres Uwat Malra Kecamatan Kei Besar Utara Barat Habis Terbakar Api