Nama: Teroci L Rangkoly
Npm : 123065882031008
Prodi : pendidikan Bahasa Inggris
Semester : 4 (four)
Saumlaki, ambontoday.com – Bakar batu merupakan tradisi yang berada dalam kebudayaan Tanimbar tradisi bakar batu merupakan sebuah teknik masak secara tradisional yang menggunakan Batu yang ditumpuk pada sebuah lubang yang telah digali dengan diameter dan kedalam tertentu. Selanjutnya diletakan hasil bumi seperti umbi – umbian, ikan, daging (Babi,atau Sapi) dan ditutupi dengan daun yang lebar seperti daun pisang selanjutnya letakan sekali lagi dengan batu dan ditutupi lagi dengan daun pisang , fungsi dari daun pisang adalah sebagai media penahan uap panas dari batu yang telah dipanaskan dengan api.
Sejalan dengan itu salah satu bukti peninggalan yang masih kental dalam tradisi orang tanimbar hingga sekarang adalah tradisi bakar batu, konon tradisi ini selalu hadir disaat musim panen tiba atau biasa disebut makan kebun baru, namun untuk sekarang tradisi bakar batu tdak hanya digunakan pada saat makan kebun baru, melainkan juga dalam acara-acara ritual lainnya semisalnya upacara adat, acara penyambutan tamu dan sebagainya.
Tradisi bakar batu memang unik dan telah menjadi ciri khas orang tanimbar, hal itu membuktikan bahwa kecintaan mereka terhadap peninggalan-peninggalan para leluhur amat besar dan akan terus dijaga, tradisi seperti ini sangat langka ditemukan didaerah manapun, satu-satunya tradisi yang unik dan fenomenal ini hanya terdapat di kabupaten kepulauan tanimbar
Tradisi bakar batu memang salah satu kearifan lokal yang terlihat cukup mudah dilakukan hanya saja membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar tiga ( 3 )- lima ( 5 ) jam untuk mencapai tingkat kematangannya, bahan yang disiapkan adalah umbi-umbian, daging dll, dengan jangka waktu yang cukup lama itu tidak membuat kita bosan menunggu untuk menyantapnya, karena selain menunggu kita juga dapat membuat aktifits-aktifitas kecil lainnya agar tidak membosankan. (AT)