Turunkan Angka, Pemkot Ambon Gelar Rembuk Stunting

Before content

AMBON, Ambontoday.com Untuk menurunkan angka stunting, Pemerintah Kota Ambon melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda) Litbang Kota Ambon mengelar Rembuk Stunting yang berlangsung di Hotel Marina, Kamis(20/7/2023).

Penjabat Walikota Ambon Boedwin Wattimena mengatakan, rembuk stunting merupakan upaya untuk memperkuat komitmen pemerintah dan masyarakat untuk percepatan pencegahan bahkan penurunan stunting di kota Ambon.

“Pemerintah terus bergerak mulai dari tingkat pusat, Provinsi, hinga kabupaten/ kota untuk melaksanakan serta menyusun strategi nasional percepatan pencegahan stunting melalui RPJMN dengan target angka stunting nasional di tahun 2024 di angka 14 persen atau dibawa 14 persen,”ungkap Walikota Ambon.

Oleh karena itu, apabila pemerintah pusat menargetkan akan menurunkan angka stunting sampai dengan 14 persen dengan target capaian 3 ,8 persen maka secara konsisten pemerintah kota juga harus melakukan hal yang sama

“Kalau pusat menargetkan 14 persen maka kita harus dibawa itu karena pusat merupakan akumulasi dari daerah -daerah Indonesia.Karena itu kota Ambon harus menyumbang angka yang rendah dibawa 14 persen,”tegasnya.

Dia mengaku, untuk survei statistik Indonesia tahun 2022 mencatat privelensi stunting kota Ambon mencari 21,1 persen ,memang terlihat menurun namun presentasi penurunan paling rendah dari seluruh kabupaten /kota di provinsi Maluku.

“Kita memang paleng rendah di provinsi tapi penurunan sangat kecil,”ucapnya.

Dirinya mengatakan, dari sisi apapun kota Ambon lebih dari kabupaten kota yang lain.
Soal faskes,nakes dan lainnya soal akses ke puskesmas, posyandu .

Namun, kalau turun lebih kecil dari dari kabupaten kota yang lain berarti ada yang salah,teristimewa dalam tata kelola.
“Dan karena itu target kita di tahu 2022 yakni 18, 6 meleset ini hanya bisa mencapai 21,8 persen,”ujarnya.

Baca Juga  Payapo Resmikan Baileo Lohiatala

Dirinya berharap, dengan penurunan stunting dibutuhkan kerjasama yang baik.

” Karena persoalan stunting tidak bisa dilakukan oleh satu pihak ,kita butuh kolaborasi kerja sama antar seluruh pemangku kepentingan supaya stunting bisa diturunkan,”ujarnya.

Dirinya mengaku, yang bisa lakukan untuk penurunan stunting yakni mencegah sejak dini.

” Oleh karena itu dinas terkait lakukan pendampingan kepada remaja putri,dinas kesehatan ,puskesmas pendampingan kepada ibu hamil supaya kita mencegah stunting dari prosesnya bukan setelah anak itu lahir,”tegasnya.

Diakhir sambutannya dirinya berpesan untuk bergerak bersama untuk menurunkan angka stunting .

“Tidak ada lagi laporan bahwa kita hanya Turun 0,7 persen kalau bisa. Tahun 2023 sudah bisa di bawa 14 persen,”pungkasnya.(AT-009).