Tutuala, Tuduhan Penganiayaan Dan Penggunaan DD Serta ADD Untuk Politik Tidak Benar

Before content

Tiakur, ambontoday.com – Berkaitan isu pemukulan terhadap warga Kehli yang di lansir pada tanggal 16 Januari kemarin, menarik banyak perhatian pembaca maupun para netisen, ketika Kepala Desa Kehli ALFRED TUTUALA, dikonfirmasi ternyata yang menganiaya korban adalah saudaranya sendiri yang disaksikan langsung di TKP oleh kades.

“Saya mesti sampaikan yang sebenarnya atau mengklarifikasi bahwa kejadian pemukulan yang terjadi pada korban Brampi Tutuala sampai baju tersobek adalah saudaranya sendiri atas nama Rudi Tutuala,” ungkap kadis Minggu, (28/1) melalui pesan WhatsApp.

Dikatakan juga, terkait tuduhan dirinya memakai ADD dan DD untuk memenangkan salah satu caleg itu juga tidak benar,

“Perlu saya tegaskan lagi kepada publik bahwa Saya Kepala Desa Kehli Alfrets Tutuala perlu jelaskan bahwa saya tidak pernah memakai bantuan Desa yang bersumber dari DD dan ADD untuk membujuk masyarakat Desa Kehli untuk memilih salah satu caleg,” tegas Alfrets.

Klarifikasi tersebut berdasarkan pemberitaan yang dilansir ambontoday.com dengan judul “Diduga Tidak Dukung YZN, Kades Kehli Aniaya Warga” dengan isi pemberitaan.

Kelihatan politik semakin memanas diseantero NKRI, baik Pilpres, Pileg maupun pilkada, yang kini belum mampu para pimpinan atau Kepala Kepala Desa (Kades) memberikan pemahaman atau pendidikan politik yang baik bagi masyarakat.

Sebaliknya para Kades khusus di Maluku terlebih khusus di Kabupaten Maluku Barat Daya langsung terlibat politik praktis, namun sama sekali tidak diberikan teguran atau tindakan oleh Bupati.

Brampi Tutuala kepada ambontoday.com Senin (15/1) melalui pesan singkat di WhatsApp katakan, dirinya dianiaya Kades ALFRED TUTUALA karena tidak Terima hak politiknya diintimidasi bahkan diancam oleh Pemdes.

“Kades dan kroni kroninya memakai bantuan desa yang dibelanjain oleh DD dan ADD, jika tidak mendukung atau memilih Yan Zamora Noach maka masyarakat tidak akan mendapat bantuan, saya membantah atau mengkritisi mereka malah saya di pukul sampai baju saya disobek dari badan,” jelas Tutuala.

Baca Juga  BUKAN HANYA MEMERINTAH, TAPI HARUS MELAYANI ANAK BUAH

Dari kejadian tidak terpuji yang dipertontonkan oleh Kades dan kroni kroninya maka pihak korban sudah melaporkan ke pihak kepolisian untuk diusut sesuai hukum yang berlaku di NKRI.

Disisi lain Bupati MBD Benyamin Thomas Noach diminta untuk memberikan teguran keras kepada Kades dan stafnya, jika hal itu dibiarkan maka besar dugaan ada instruksi dari Bupati kepada kepala kepala desa untuk memenangkan YZN yang merupakan adik kandung Bupati pada pileg 14 Februari mendatang.

Dikatakan juga bahwa, dari kejadian tersebut yang kini pihak keluarganya yang berstatus ASN mendapat mutasi yang tidak sesuai besick ilmu yang dimiliki, terasa keluarga mereka menjadi korban politik otoriter jika tidak memilih adik Bupati.

“Asli kami korban politik otoriter dimasa pemerintahan ini, tapi kami serahkan semua kepada Tuhan, siapa kerja baik pasti tuai baik, ingat air mata masyarakat akan ditanggung mereka yang menindas, mengkebiri, hak hak masyarakat,” ungkapnya. (AT/tim)