Saumlaki, ambontoday.com – Maraknya praktek Korupsi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, memberikan wujut atensi dari pihak Universitas dalam melihat, menerawang sekaligus ada dalam pencegahan, baik melirik pada Kepulauan Tanimbar secara keseluruhan dan terlebih penting di Universitas Lelemuku Saumlaki (Unlesa).
Giat pemilihan duta anti korupsi tersebut menjadi upaya bersama atau kerja sama antara Unlesa, Yayasan Pendidikan Tinggi Rumpun Lelemuku Saumlaki (YPT-RLS), Pemerintah Kepulauan Tanimbar, Polres Kepulauan Tanimbar, Kejaksaan Kepulauan Tanimbar, dan Lapas kelas III Saumlaki.
Pemilihan duta anti korupsi tersebut, sangat penting dan melibatkan sejumlah mahasiswamahasiswa, dari seleksi itu, terpilihlah duta anti korupsi UnlesaUnlesa diantaranya, Ryklof Bembuain, Albertus A.P.S.M.S Ivakdalam dari Fakultas Hukum dan Antonius Masela asal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Warek I Unlesa Oliver Srue dalam sambutannya katakan, dengan terpilihnya dut anti korupsi pada lingkup Universitas ini, merupakan implementasi dari kepedulian dunia kampus terhadap kondisi daerah tercinta Duan Lokat yang semakin marak diberitakan praktek korupsinya dikalangan birokrasi.
“Saya percaya bahwa, dengan terpilihnya saudara-saudara sebagai duta anti korupsi, kiranya dapat mengimplementasikan dan wujutnyatakan kepada publik bahwa, Unlesa akan selalu hadir untuk menyuarakan dan mengkritisi sekaligus meminta kepada seluruh APH di Tanimbar untuk sama-sama memberantas praktek korupsi di daerah Duan Lolat ini, dengan tetap mengedepankan setiap kajian terkait dengan dugaan praktek korupsi yang semakin kerja lela itu,” ujar Srue.
Melirik, kerja sama yang sudah dibangun lewat penandatanganan MoU antara Unlesa dan seluruh APH bahkan Pemda Kepulauan Tanimbar, maka, Duta Anti Korupsi Unlesa akan memiliki leluasa dalam mengeruhkan Daerah Kepulauan Tanimbar dan Unlesa bebas dari praktek korupsi.
“Duta Anti Korupsi Unlesa sudah terbentuk, mulai dari sekarang harus aktif suarakan daerah dan kampus bebas dari korupsi, itu tugas yang harus dieksekusi, dengan tetap mengedepankan kajian akademis, saya sangat yakin, jika fungsi kontroling itu di lakukan maka saya sangat yakin, daerah ini bahkan kampus Unlesa akan bersih dari yang namanya praktek korupsi itu,” ungkapnya.
Olif berharap, duta anti korupsi Unlesa akan mengedepankan fungsi komunikasi, koordinasi guna memberantas praktek korupsi di Tanimbar bersama APH dan seluruh lembaga anti korupsi, dan juga seluruh organisasi kemahasiswaan baik intra maupun ekstra dalam melakukan berbagai kajian ilmiah, terkait dengan praktek korupsi yang semakin meninggi, yang ujungnya memiskinkan masyarakat dan merugikan daerah ini. (AT/RM)