Ambontoday.com – Wakil Bupati Buru Selatan Gerseon Elieser Selsily berharap pranata adat termasuk bahasa daerah harus dilestarikan dan dikembangkan, jika tidak dikuatirkan suatu saat akan punah.
Selsily menyampaikan hal itu dalam sambutannya pada acara Bakumpul Dalam Suka Cita demi Memperkokoh Maningkamu Hatuhaha Ama Rima Buru Selatan, berlangsung Sabtu malam di Gedung Serba Guna Namrole, Sabtu (21/1/2022).
Selsily mengatakan, kalau bicara Hatuhaha Ama Rima, ada 5 (lima) kampung adik-kakak, 5 (lima) negeri adik-kakak yang tidak dapat dipisahkan yaitu Pelau, Kailoli, Kabau, Rohomoni dan Hulaliu.
Tema jelas Selsily, “Bakumpul Dalam Suka Cita Demi Memperkokoh Maningkamu Hatuhaha Ama Rima Buru Selatan atau Uli Hatuhaha.
“Beta mencoba mempertanyakan, yang harus beta garis bawahi, Maningkamu. Beta coba diskusikan dan beta cari di beberapa literatur, ternyata ini punya makna ritual yang bahasanya mengandung makna ritual yang tidak bisa dipisahkan diantara 5 negeri,” jelas Selsily.
Kata Selsily, ini mengandung makna yang cukup mendalam yang punya ikatan satu dengan yang lain.
“Yang mungkin punya sejarah dari 5 negeri ini, asal usul mungkin dari kerajaan Alaka, ucap Selsily.
Lanjut Selsily, pemerintah daerah berharap persekutuan ini terus dijaga dan dibangun dalam hubungan mempererat satu sama lain, dalam bingkai orang basudara.
“Hubungan seperti ini harus dipereratkan dalam semangat kekeluargaan,” pinta Selsily.
Sebut Selsily, kalau di Buru yang namanya Kai Wait, ini semua memiliki makna yang sama.
“Mai rutu maningkamu mese mese,” ucap Selsily hal ini yang harus dijaga dan dilestarikan.
Selsily berharp pranata adat termasuk bahasa daerah harus dilestarikan, dikuatirkan suatu saat akan punah.
“Saudara-saudara Hatuhaha, bahasa itu sangat penting untuk kita terus kembangkan,” harap Selsily.
Jelas Wakil Bupati lanjut, bentuk penegakan kekuatan dalam sehari-hari dengan cara memperkuat hubungan silaturahmi .
“Ibarat sebuah bangunan yang kokoh saling melengkapi dan saling menguatkan,” jelasnya.
Kegiatan ini sangat penting untuk bersatu menjunjung tinggi nilai-nilai adat budaya kearifan lokal dan peradaban di nusa fuka Bupolo ini.
Dalam rangka memperkokoh maningkamu atau Hatuhaha Ama Rima Buru Selatan, kata Selsily, harus bisa berperan aktif dengan organisasi lainnya dan masyarakat untuk saling bahu-membahu membantu pembangunan di daerah ini.
“Banyak hal positif yang dapat dilakukan seperti karya yang bermanfaat dan menjadi teladan bagi masyarakat,”! ujar Selsily. (BN-01)
.