Tiakur-MBD, ambontoday.com – Dalam rangka menciptakan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di kabupaten maluku barat daya, polres maluku barat daya gencar melakukan sosialisasi ke seluruh desa dan jemaat yang ada di pulau moa.
Minggu 27 september 2020 wakapolres MBD bersama seluruh pejabat utama polres MBD berkesempatan mengikuti ibadah minggu di jemaat maranatha desa klis. Usai kegiatan ibadah, lewat ketua majelis jemaat, peserta ibadah diminta untuk bertahan dalam rangka mengikuti arahan terkait kamtibmas yang disampaikan langsung oleh wakapolres maluku barat daya Kompol.Janny Parinussa SH.MH. dalam arahannya, wakapolres menegaskan, masyarakat dan jemaat klis harus menjaga situasi kamtibmas. Apalagi menjelang momentum pilkada pada bulan desember mendatang ungkap Parinussa.
Dikatakan, Jangan hanya karena pemilukada lalu hubungan antar orang basudara di desa dan jemaat ini jadi rusak sebab pilkada hanya sesaat tapi jangan sampai hubungan kekeluargaan itu menjadi renggang.
“Jangan baku marah jang baku malawang hanya karena pilkada sebab berebeda pilihan itu wajar tapi hubungan orang basudara itu tidak boleh dipisahkan karena politik” imbuh wakapolres. Selain persoalan kamtibmas, wakapolres juga menyoroti persoalan pandemi covid-19 di wilayah MBD. Menurut wakapolres, ditengah wabah covid -19 yang mewabahi seluruh dunia saat ini, maka jangan mengaggap remeh pandemi covid-19 saat ini sebab persoalan covid-19 bukan saja di MBD namun terjadi di seluruh dunia sehingga jangan beranggapan bahwa covid -19 itu tidak ada namun virus itu ada dan mematikan. Olehnya itu wakapolres menghimbau agar masyarakat harus mematuhi anjuran protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah dengan 3 M yakni, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak harap Parinussa.
Sementa itu, ketua majelis jemaat maranatha Ivon Tromlay S.Si
Mengatakan, atas nama perangkat pelayan dan anggota jemaat maranatha meminta trima ksuh kepada wakapolres dan jajarannya yang telah memberikan arahan terkait kamtbmas dan pencegahan penularan covid-19 di desa klis.(AT/jeger)