AMBON, AMBONTODAY.COM- Anggota Komisi dua DPRD Kota Ambon Yusuf Wally sampaikan, harga sembilan bahan pokok (sembako) bakal melonjak menyusul naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).
“Khususnya bahan-bahan pokok masalahnya adalah tentu ada faktor angkutan logistik dari pulau Jawa tempat produksi ke pasar di kota Ambon,” katanya kepada media ini di Ambon, Kamis (8/9/2022).
Wally menilai, kenaikan harga sembako wajar terjadi karena kenaikan harga BBM berdampak luas, termasuk ke biaya hidup para pedagang pasar.
Menurutnya, Pedagang di pasar kebanyakan adalah masyarakat yang penghasilan kecil. Jadi selain urusan dagangan tentu kenaikan harga BBM bersubsidi menaikkan biaya hidup mereka selain karena faktor kenaikan bahan pangan namun juga kenaikan biaya transportasi mereka.
“Walau kedepan ada kenaikan sembako, aleg PKS ini mengimbau kepada para pedagang pasar agar tidak menaikkan harga sembako terlalu tinggi. Sebab berdasarkan hitungan pengalaman kenaikan BBM, dampak kenaikan harga BBM ke harga sembako tidak terlalu signifikan,” paparnya.
Selain itu, besaran kenaikan berdasarkan modal barang yang didapatkan dari agen, jadi kami berharap tidak terlalu signifikan kenaikan harga sembako, mengingat biaya logistik dibanding harga barang tidak terlalu besar. Mungkin dua, tiga, atau empat persen lah paling tinggi.
Komisi dua bermitra dengan Dinas Perdagangan kota Ambon ( indag), jadi Kami berharap indag bisa terus memantau harga sembako di pasar tradisional Mardika, agar dapat mengimbau untuk tidak ikut-ikutan latah menaikkan harga jual itu (terlalu tinggi).
Jadi kalau pun naik, karena harga yang didapatkan dari agen sudah naik.
Kenaikan harga BBM Pertalite, ada juga kenaikan Solar bersubsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax non-subsidi dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter yang berlaku sejak Sabtu, 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.
“Karena PKS yang menolak kenaikan harga BBM, namun itu tak berarti karena keputusan pemerintah telah dijalankan, namun saya meminta kepada pemerintah kota Ambon agar dapat mendata secara baik penerima bantuan sosial dari pemerintah agar dapat merata di kota Ambon”, tutup Wally. (AT-009)