AMBON, Ambontoday.com- Ketua DPRD Provinsi Maluku, Benhur G.Watubun mengajak masyarakat Kota Tual dan Maluku Tenggara untuk terus menjaga perdamaian, dan tidak terpancing dengan isu- isu sesat dari pihak yang tidak bertanggungnawab.
Perdamaian itu perlu terus dijaga agar tiada ada perpecahan dalam hubungan persaudaraan antar sesama pada daerah dimaksud.
Hal ini diungkapkan untuk menyikapi situasi ketegangan yang dirasakan masyarakat, pasca bentrok antara kelompok Banda Eli dan kelompok pemuda Yarlear, di Kota Tual, Selasa (31/01/2023).
Terjadinya peristiwa tersebut, membuat aktivitas masyarakat tertunda, bahkan dalam memenuhi kebutuhan sembako sampai dengan pengisian Bahan Bakar minyak (BBM) sangat sulit.
Untuk itu, Watubun mengakui, ini menjadi prihatin karena konflik komunal yang terjadi telah menggeserkan nilai-nilai kemanusiaan hidup orang basudara.
“Manusia sebagai makhluk Tuhan yang sangat mulia dan memiliki hak untuk mencapai kebahagian, maka diperlukan situasi aman, damai dan tentram. Saya mengajak masyarkat untuk menghentikan kekerasan dan pertikaian dan menempuh jalan damai,”akui Watubun, kepada media ini, Jumat, (3/02/2023)
Olehnya itu, diharapkan pihak keamanan lebih proaktif melakukan pembinaan di setiap desa dan memberikan kesadaran hukum untuk menyelesaikan akar konflik ditengah masyarakat tersebut.
“Kota Tual harus bergerak cepat melakukan negosiasi di masyarakat, sehingga interaksi sosial antara pihak-pihak yang terlibat dapat memecahkan permasalahan untuk mencapai kesepakatan bersama,” harap Watubun.
Selain itu, Lanjutnya, semua unsur elemen duduk bersama mengakhiri pertikaian diantara orang basudara. “Kami yang berada diluar turut prihatin, sedih, karena sesama kita saling berantam saling menghabisi padahal kita adalah sesama saudara.”Mari kita ciptakan Ain ni Ain, Vuut Enmehe Ni Tilur, “pinta Watubun.
Watubun menjelaskan, berbagai konflik sosial yang muncul seakan akar masalahnya belum tuntas diselesaikan sehingga pergeseran konflik sosial silih berganti, mulai dari Kei Kecil, muncul kembali di Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara dan terakhir pergeseran pertikaian warga antara kelompok Banda Eli dan kelompok pemuda kompleks Yarlear, Kota Tual, terkesan kalau konflik sosial menjadi langganan disana. (AT-009)