Saumlaki, ambontoday.com – Ketua Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) Dharma Oratmangun menyampaikan Kuliah Tamu di Universitas Lelemuku Saumlaki (UNLESA) dalam kunjungannya, Dosen pengajar juga sebagai wakil ketua umum PPK Kosgoro 1957 tersebut, mengajak mahasiswa terlibat aktif berjuang siapkan kwalitas diri wujudkan Indonesia baru dalam segala aspek.
Kuliah Tamu dengan usungan tema “Peran Strategis Generasi Terdidik di Kawasan Perbatasan untuk menjemput masa depan bangsa Indonesia yang unggul di era baru percaturan regional Pasifik Selatan dalam perspektif indonesia sebagai poros maritim dunia”.
“Bangga dengan Universitas ini walaupun baru didirikan, jangan dilihat bangunan fisiknya namun bangunan moralitas, kualitas serta intelektualitasnya sehingga akan mampu membawah bangsa Indonesia yang unggul secara komparatif dapat bersaing demi terwujudnya Indonesia baru, yang harus diperkuat adalah bagaimana membuat keunggulan koperatif serta cita – cita mulia telah diwudnyatakan oleh pihak Yayasan Pendidikan Tinggi Rumpun Lelemuku Saumlaki (YPT-RLS) serta seluruh Civitas Akademika Unlesa yang telah bekerja keras mendirikan Universitas ini, bimbinglah Anak – anak kita di tanimbar untuk mampu goyangkan dunia dengan pikiran – pikiran fisioner,” tegas lelaki berdarah Tanimbar itu.
Lanjutnya, selaku Putera asal tanimbar, dirinya hadir di Unlesa bukan untuk kepentingan politik praktis, namun merasa terpanggil untuk bersama seluruh pengajar dan Civitas Akademika Unlesa memberikan motifasi dan dorongan bagi generasi bangsa yang ada di Tanimbar yang kini menuntut ilmu di Unlesa guna dipersiapkan dari berbagai segi.
“Mahasiswa kita di Unlesa harus pintar,” imbu musisi ternama asal Tanimbar itu.
Terlihat, Dharma oratmangung tiba di Unlesa didampingi 3 Investor, asal Indonesia, Mr. Kery dan Mr. David sementara asal China Mr. Chan. Adapun yang di ikut sertakan dalam rombongan, Ketua PDK Kosgoro 1957 KKT Fransiskus Ongen Rangkore beserta pengurus dan parah Tokoh muda Tanimbar Nyongky Buardalam, Rully A Londar, Thomas Maturbongs. disambut meriah dengan tarian tradisional Tanimbar oleh para mahasiswa
Dalam Kuliah Tamu itu, Rektor Universitas Lelemuku Saumlaki Ferly Sairmaly menyampaiakan rasa hormat dan penghargaan atas kunjungan Oratmangun dan para investor, sekiranya memberikan dampak positif untuk pengembangan Unlesa kedepan.
“Saya berharap dengan kunjungan Pa Darma dan rekan-rekannya para investor, dapat melirik Unlesa yang merupakan Universitas pertama di sona depan NKRI yang juga masuk dalam sona 3T, dengan kondisi Universitas yang mau dibilang baru berusia bai atau baru berusia tiga bulan dalam beroperasi pasca dikeluarkannya SK beroperasinya Unlesa oleh Kementrian Pendidikan Perguruan Tinggi Riset dan Teknologi, Pa Darma dan para investor langsung melihat kondisi kampus kebanggan orang Tanimbar ini,” harap Sairmaly.
Dalam paparan Oratmangun terkait Indonesia baru? Dimana Indonesia termasuk negara ke – 4 terbesar di dunia sesuai prediksi para Ilmuan bahkan negara kita ini akan menjadi tuan rumah G20, yang mana kelompok Dua puluh atau G20 (Group of Twenty) adalah kelompok yang terdiri 19 negara dengan perekonomian terbesar di dunia ditambah dengan satu organisasi antar pemerintahan dan supranasional yaitu Uni Eropa.
Dalam konteks regional Pasifik Selatan oleh karena itu Tanimbar berada pada silang strategis maka perlu di apresiasi atas kunjungan Presiden Jokowi untuk waktu kemarin, Unlesa telah melaksanakan perintah konstitusi yang mana mencerdaskan kehidupan bangsa, ini juga perlu di apresiasi dan dibanggakan selaku anak Duan – Lolat
Perlu di jelaskan era baru percaturan regional pasifik selatan karena kalau di lihat peta Indonesia, Tanimbar berada pada kawasan perbatasan bukan berarti kita ada pada serambi terbelakang, harus di balik para dikma berfikir Tanimbar sebagai pintu depan yang berhadapan dengan negara Australia maka perlu disiapkan anak – anak yang pintar dan berkualitas lewat Unlesa tidak perlu terkontaminasi dengan ekonomi daerah kita saat ini bahkan dengan julukan daerah termiskin, tertinggal, terpinggir dan sebagainya.
Tanimbar perlu ada perubahan lewat Unlesa, Mahasiswa kita di harapkan bisa berinovasi dengan pikiran fisioner ciptakan pasar digital demi ekonomi rakyat kedepan tanpa harus berfikir, usai menamatkan studi hanya untuk berprofesi menjadi seorang PNS namun berwiraswasta juga dapat hidup yang layak contohnya Saya sendiri yang merasakan hal tersebut
“Daerah kita kaya akan hasil alam baik di bidang industri gas dan minyak bumi, perikanan dan pertanian maka dengan adanya Potensi tersebut perlu di siapkan sumber daya manuasia yang mumpuni Dalam hal ini, perguruan tinggi juga bisa mengambil peran besar dalam ilmu pengetahuan, kita jangan jadi penonton harus membumi dengan memberi pemanfaatan yang besar untuk masyarakat. Termasuk dalam hal pengolahan sumber daya yang ada di depan mata seperti blok masela,” pungkasnya.
Di sinilah, para mahasiswa dan sleuruh civitas akademika Unlesa bisa terlibat aktif. Kuncinya tentu saja dengan memperkuat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperbanyak riset dan inovasi.
Dharma menekankan, pendidikan menjadi faktor terpenting kedua setelah variabel kepentingan nasional, jika Indonesia mau maju. Dalam hal ini, perguruan tinggi harus menjadi salah satu motor penggerak kemajuan tersebut. Perguruan tinggi menjadi pelopor tindakan yang bersifat progresif revolusioner dalam pengembangan ilmu pengetahuan
Kampus bisa menjadi pusat pemikiran yang kritis dan menjadi ujung tombak pembangunan serta kemajuan bangsa Indonesia, dengan perkembangan zaman yang semakin modern, dirinya meminta kepada mahasiswa untuk menyiapkan diri mampu berorientasi prestasi. Menyiapkan diri menjadi pemimpin masa depan dan menggembleng diri dari sekarang.
Dalam kuliah tamu itu para investor menyerahkan bantuan dua unit Leptop terbaru yang berkapasitas tinggi sebagai simbolis guna memperlancar aktifitas YPT-RLS dan pihak Unlesa bahkan akan di tambahan lagi sumbangan 10 unit leptop dalam waktu dekat.
Ketua YPT-RLS Poly Lalamafu memberikan, apresiasi kepada Dharma Oratmangun apapun yang menjadi harapan bapak kami akan melanjutkan apalagi besikil bapak sangat relefan dengan kami, sehingga sebagai ketua yayasan kami akan mengakomodir sebagai salah satu dosen di Unlesa, teknis pengajaran tinggal di sesuaikan lewat during.
“Sebagai Ketua YPT-RLS menambahkan sosok pa Darma yang juga putra asli Tanimbar untuk dapat bergabung sebagai tenaga pengajar di Unlesa, terkait proses mengajarnya akan disesuaikan dengan kondisi, baik proses belajar mengakar dalam bentuk tatap muka maupun during akan di atur,” tandas Lalamafu. (AT/SM)