Ambon today.com_AMBON, PPID – Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, F. Taso, menegaskan larangan keras bagi sekolah negeri untuk melakukan pungutan uang seragam dari orang tua siswa. Penegasan ini disampaikan saat mendampingi Wakil Wali Kota (Wawali) Ambon, Ely Toisutta, dalam kunjungan kerja ke 20 sekolah tingkat SD dan SMP, Selasa (8/7/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Taso menekankan pentingnya menjaga kepercayaan publik terhadap lembaga pendidikan dengan tidak menjadikan pembelian seragam sebagai ajang pengelolaan dana oleh sekolah.
“Pihak sekolah tidak boleh menerima uang dari orang tua untuk pembelian seragam. Silakan sekolah hanya menjembatani komunikasi dengan toko penyedia, sementara orang tua yang langsung bertransaksi,” tegas Taso.
Langkah ini diambil untuk menghindari persepsi negatif bahwa sekolah terlibat dalam pengelolaan dana yang berpotensi menimbulkan pungutan liar atau penyalahgunaan wewenang. Dengan begitu, proses pembelian seragam akan berlangsung lebih transparan dan adil bagi seluruh pihak.
Lebih lanjut, Taso juga memberikan perhatian kepada siswa dari keluarga tidak mampu. Ia menyarankan agar penggunaan seragam bekas dari kakak atau saudara yang sudah lulus menjadi solusi yang sah dan diperbolehkan.
“Seragam bisa digunakan kembali selama warnanya sesuai, yakni putih-merah untuk SD dan putih-biru untuk SMP. Tidak masalah kalau seragam itu berasal dari sekolah lain, yang penting layak pakai,” jelasnya.
Langkah preventif ini menjadi bagian dari upaya Dinas Pendidikan Kota Ambon dalam menciptakan sistem pendidikan yang bersih, transparan, dan inklusif, terutama di awal tahun ajaran baru 2025/2026.
Dengan pendekatan yang humanis dan tegas, Pemerintah Kota Ambon berharap tidak ada lagi praktik pungutan liar di sekolah, serta setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memulai pendidikan dengan semangat dan rasa percaya diri, tanpa terbebani urusan biaya seragam.( o.l )
