Ambontoday.com, Ambon.- Belum lama ini, Tim International Maritime Oragnization (IMO) melakukan kunjungan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Pusat guna melakukan audit, mengingat BASARNAS Indonesia juga termasuk dalam salah satu anggota Organisasi dibawah lindungan PBB tersebut.
Kunjungan itu dilakukan untuk mengaudit sekaligus memastikan apakah BASARNAS sebagai salah satu organisasi di Indonesia yang terlibat dalam IMO telah melakukan seluruh instrument Konvensi IMO secara efektif dan efisien demi keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan laut.
Menanggapi hal itu, Kepala kantor Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Ambon, Muhamad Arafah, kepada media ini di Kantor BASARNAS Ambon, Selasa 9 Juli 2025 menyampaikan, peran dan funsgi BASARNAS Indonesia dalam organisasi IMO tentu tidak terlepas dari bagaimana tanggungjawab yang dilakukan semua kantor perwakilan BASARNAS di Indonesia termasuk di Ambon dan sekitarnya.
Menurutnya, selama ini apa yang menjadi instrument dari konvensi IMO itu telah dilakukan oleh seluruh perwakilan Kantor Pencarian dan Perolongan (BASARNAS) di Indonesia termasuk di Ambon Maluku.
“Tentu apa yang menjadi ketentuan konvensi IMO tersebut sudah dilakukan di seluruh perwakilan Kantor Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) termasuk di Ambon.
Dalam menerapkan hal itu, BASARNAS selalu melakukan koordinasi dengan Kantor Kesyahbandaraan, Otoritas Pelabuhan sebagai pihak yang bertugas mengawasi dan mengatur kegiatan pelayaran di pelabuhan termasuk keselatamatan, keamanan dan lainnya.
Selain itu, jika ada kejadian kecelakaan pelayaran, Kantor BASARNAS juga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, KSOP untuk memastikan kapal-kapal yang berlayar antar pulau dalam provinsi maupun luar provinsi aman dan selamat, mengingat wilayah kerja BASARNAS Ambon ini cukup luas meliputi 9 Kabupaten dan 2 Kota, sehingga kami tentu tidak bisa bekerja sendiri melainkan harus membangun koordinasi termasuk dengan pemerintah baik provinsi maupun Kabupaten/Kota,” jelas Arafah.
Dikatakan, selain menjalankan koordinasi intens dengan berbagai stakeholder, salah satu instrument penting juga yakni ketersediaan Alut atau fasilitas pendukung dalam manjalankan tugas dilapangan.
Untuk Basarnas Ambon yang memiliki wilayah kerja di 11 Kabupaten/Kota maka penempatan Alut di sejumlah Pos SAR tersedia. Ada Kapal ukuran 40 meter, RIB yang ditempatkan di Pos SAR Tual, selain itu ada armada dari TNI AL, Polairud, Bakamla, Dinas Perikanan yang sewaktu waktu jika ada terjadi kecelakaan pelayanaran maka BASARNAS selalu melakukan koordinasi untuk melakukan upaya penyelamatan.
“Selain di Pos SAR Tual, ada juga Alut yang kita tempatkan di Pos SAR Dobo Kabupaten Kep.Aru, Pos SAR Saumlaki Kabupaten KKT, Pos SAR Banda yang merupakan daerah Wisata dengan banyak pengunjung, Pos SAR Namlea Kabupaten Buru yang arus pelayarannya sangat padat, juga di Pos SAR Bula Kabupaten SBT, itu semua membutuhkan kesiap siagaan BASARNAS dalam menyikapi setiap laporan kecelakaan pelayaran.
Tak hanya memiliki Alut untuk operasi penyelamatan di Laut, BASARNAS Ambon juga memiliki berbagai fasilitas dan Alut untuk melakukan pencarian dan evakuasi di darat manakala ada kejadian tanah longsor, banjir, bahkan sampai orang hilang di hutan saat mendaki dan sebagainya BASARNAS selalu siap untuk memberikan bantuan sesuai laporan yang diterima dengan kesiapan Alut yang sudah memenuhi standar,” ungkapnya.
Dirinya menyampaikan, dalam kurun waktu tahun 2025 ini, BASARNAS Ambon melalui Pos SAR Bula dan Pos SAR Dobo sudah melakukan upaya penyelamatan dan evakuasi berskala internasional yakni evakuasi Medivac terhadap ABK Kapal Asing yang melintas namun membutuhkan pertolongan untuk memperoleh perawatan medis di darat.
Arafah bilang, bagi masyarakat yang membutuhkan pertolongan segera, baik itu kecelakaan di laut maupun di darat agar bisa langsung melaporkan ke Pos SAR terdekat, atau bisa juga dengan menghubungi Emegency Call 115 BASARNAS. (AT)




















