Ribuan Suara Menyatu di Karang Panjang: Harmoni Dua Gelombang Aksi di Ambon”

Spread the love


Ribuan Suara Menyatu di Karang Panjang: Harmoni Dua Gelombang Aksi di Ambon”

Ambontoday.com — Ambon.
Di bawah langit Ambon yang teduh, langkah-langkah mahasiswa dari berbagai organisasi kepemudaan (OKP) beriring menuju Gedung DPRD Provinsi Maluku di Karang Panjang. Senin itu, ruang demokrasi di kota musik kembali berdentum, bukan dengan nada tifa dan ukulele, melainkan dengan suara lantang mahasiswa yang menggugat, mengingatkan, dan menyuarakan nurani rakyat.

Aksi yang digelar oleh dua kelompok mahasiswa dari sejumlah universitas ini berlangsung aman dan tertib. Aparat kepolisian dan TNI berjaga di setiap sudut, memastikan bahwa pertemuan gagasan di jalanan tidak berubah menjadi benturan fisik.

Meski ada dua kelompok yang bergerak dari titik kumpul berbeda — satu dari bawah Jembatan Merah Putih (JMP), yang lebih mendominasi jalannya aksi, dan satu lagi dari pertigaan menuju Kebun Cengkeh — namun arah tuntutan mereka tetap sama: menyeru DPRD dan pemerintah untuk mendengar jeritan rakyat.

Ada istilah misterius yang terucap dalam orasi, “kelompok 250”. Sebuah sebutan yang hanya dimengerti di lingkaran mereka sendiri, menambah warna dan teka-teki di tengah aksi.

Ratusan mahasiswa itu berorasi hampir satu jam. Suara mereka memantul dari dinding gedung wakil rakyat, menembus hingga ke ruang rapat. Hingga akhirnya, Ketua DPRD Maluku, Benhur Watubun, didampingi Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, keluar menemui massa. Dengan wajah serius, keduanya mendengar, mencatat, dan berjanji akan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan.

“Parlemen adalah rumah rakyat, dan suara kalian bagian dari denyut rumah itu,” ucap Watubun, menegaskan komitmen DPRD di hadapan mahasiswa.

 

Aksi itu pun berakhir sebagaimana dimulai — tertib, damai, dan berwibawa. Massa bubar dengan tenang, satu per satu kembali ke rumah, membawa rasa lega meski belum sepenuhnya puas.

Baca Juga  Menunggu Perwali, Waliulu Akui Pilkades Serentak Gunakan Sistem e-Voting

Dari ketinggian Karang Panjang, terlihat Teluk Ambon yang manis. Seperti lantunan musik yang tak pernah padam, aksi mahasiswa hari itu menjadi bagian dari simfoni perjalanan demokrasi di Maluku: keras tapi indah, berbeda tapi tetap seirama.

[Nar’Mar]
.

Berita Terkini