Sejarah Panjang Basilika Santo Petrus: Pembangunan yang Berlanjut Selama Lebih dari 1 Abad

Sejarah Panjang Basilika Santo Petrus, Kematian Paus Fransiskus pada tanggal 21 April 2025 menarik perhatian global ke arah Kota Vatikan, khususnya Basilika Santo Petrus, tempat mayat beliau dipajang untuk dilihat publik selama tiga hari. Berbagai pejabat tinggi dari beragam negara hadir dalam acara ini, termasuk delegasi resmi dari Indonesia. Selain itu, Vatikan adalah sentral bagi gereja Katolik serta menjadi salah satu dari beberapa monarki mutlak yang masih bertahan hingga saat ini, dengan posisi Paus sebagai kepala pemerintahan mereka. Ditambah lagi, Basilika Santo Petrus beserta wilayah Vatikan secara keseluruhan telah dinobatkan oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia.
UNESCO mengakui bahwa Basilika Santo Petrus merupakan gedung keagamaan dengan ukuran terluas di planet Bumi. Bangunan sakral ini seringkali menjadi destinasi favorit bagi para pelancong serta warga setia dari tiap penjuru dunia. Akan tetapi, penting untuk mengetahui cerita panjangnya mulai dari makam-makam tertimbun debu di bagian dasarnya hingga atap besar nan megah yang menjorok tinggi melampaui kerumunan. Ini dia riwayat basilika suci tersebut yang mungkin belum banyak orang ketahui.
1. Pengerjaan Basilika Santo Petrus berlangsung selama lebih dari seratus tahun.
Jika hanya melirik basilika Santo Petrus berdasarkan gambar-gambar yang tersebar di internet, Anda mungkin akan menduga bahwa struktur tersebut telah ada selama bertahun-tahun. Yap Basilika Santo Petrus sudah berdiri sejak abad ke-17. Akan tetapi, sejarahnya cukup panjang dan rumit.
Sesungguhnya, ide untuk mendirikan gereja ini telah muncul sejak zaman abad ke-15. Karena Paus Nicholas V bosan dengan gereja lama yang berada di tempat tersebut, saat ini disebut sebagai “Gereja St Peter Lawas,” beliau kemudian menginstruksikan pembangunan beberapa struktur baru mulai tahun 1452. Sayangnya, proyek tersebut tertunda setelah kematian Paus Nicholas V pada tahun 1455. Namun demikian, konstruksi akhirnya dilanjutkan pada tahun 1470, hingga berhasil diselesaikan dan didirilah basilika modern pada tahun 1506.
Paus Julius II adalah orang yang bertanggung jawab atas konstruksi Basilika Saint Peter pertama seperti yang kita lihat hari ini. Akan tetapi, proyek itu belum terselesaikan dengan cepat. Konstruksinya berlanjut terus-menerus akibat pergantian arsitektur dan paus-paus baru, hal ini disebabkan oleh fakta bahwa dalam zaman Abad Pertengahan hingga Era Renaissance, banyak Paus yang wafat. Ini tentunya membuat kemajuan pembangunan basilika menjadi lebih lamban dari waktu ke waktu.
Maka, pembangunan basilika tersebut memakan waktu lebih dari seratus tahun hingga rampas. Pembangunannya hanya terseleseikan pada tahun 1615. Lebih jauh lagi, basilika ini melalui beberapa modifikasi serta pemugaran dalam periode panjang. Salah satunya adalah piazza luarnya yang megah, karya sang seniman Baroque ternama yaitu Gian Lorenzo Bernini.
2. Di depan Basilika Santo Petrus terdapat sebuah gereja yang telah didirikan sebelumnya.
Jadi, tentang Basilika Santo Petrus yang ada sekarang, mungkin Anda tak menyadari bahwa ini bukanlah gedung peribadatan pertama di tempat itu. Sebenarnya, Basilika Santo Petrus dapat dikatakan sebagai struktur keempat dari deretan bangunan keagamaan yang terdapat di situs tersebut.
Kontruksi pertama yang dibuat merupakan sebuah monumen dengan desain cukup sederhana. Pembangunan ini bertujuan untuk mencatat tempat pemakaman Santo Petrus setelah beliau ditempatkan kepada ajalnya saat era pemerintahan Kaisar Nero di awal zaman Masehi. Selanjutnya terdapat Gereja Saint Peter Old Church, yang dipercaya menjadi gereja perdana yang dirancang ketika masa Kekekhalian Kaisar Constantine beserta pewarisannya. Gereja tersebut dimaksudkan bagi komunitas Kristen pada jaman keempat dalam kalender Masehi. Sejumlah ahli sejarah memperkirakan bahwa struktur gereja ini pernah difungsikan semacam fasilitas tambahan guna mendukung proses pembangunan antara akhir periode keenambelas sampai tujuhbelas abad, sesudanya didirikanlah Basilica of St. Peter yang kini tetap kokoh berdiri.
Menurut berbagai referensi, Gereja Santo Petrus Lama adalah sebuah bangunan gereja yang luar biasa. Strukturnya mencakup area interior yang sangat besar. Tambahan lagi, tempat ibadah ini menjadi titik fokus bagi keseluruhan jemaat Kristiani. Lebih lanjut, gereja tersebut juga dikenal akan signifikansinya historisnya dikarenakan diyakininya lokasi pemakaman Santo Petrus.
3. Menurut kabarnya, Basilika Santo Petrus terletak di atas kuburan Santo Petrus.
Basilika Santo Petrus terkait dengan seorang rasul yang dikenal sebagai Santo Petrus. Diambil dari sumber tersebut,
Britannica Santo Petrus, yang semula bernama Simon, merupakan salah satu dari 12 rasul Yesus Kristus. Ia telah bertemu dengan Yesus secara langsung sejak awal kiprah Yesus sebagai sang Mesias. Selain itu, Santo Petrus dipandang sebagai salah satu figur agama yang sangat populer.
Meskipun demikian, dalam mitos Alkitab, Santo Petrus menjalani sisa hidupnya di Roma. Dia dipandang bertentangan dengan pemimpin-pemimpin setempat dan akhirnya menjadi pengorbanan. Sebagai konsekuensinya, pemerintah Romawi menyambungkannya ke salib. Akan tetapi, ia merasa tak layak mendapat hukuman yang sama seperti Yesus, sehingga dia memohon agar salib tersebut dibalikkan, dengan kepalanya menghadap ke bawah.
Vatikan menyatakan bahwa monumen penghargaan di bawah altar utama dalam basilika ini sudah lama didirikan untuk merayakan pemakaman Santo Petrus, yang saat ini dipuja sebagai paus pertama. Akan tetapi, aspek historis dari tempat itu sangat kompleks. Di tahun 1930-an, para peneliti berhasil menemukan serpihan tulang yang diyakininya merupakan bagian tubuh Santo Petrus di area bawah basilika tersebut. Tetapi, sampai hari ini belum ada bukti saintifik yang dapat mendukung klaim tersebut.
4. Arsitektur Gereja Saint Peter Basilica
Basilia Santa Petrus didesain dengan bentuk salib. Sebelumnya, konsep awal dari bangunan itu direncanakan sebagai salib Yunani. Namun, desain akhir yang diusung mengarah ke bentuk salib Latin.
Pada saat bersamaan, kubah tersebut dianggap sebagai pencapaian luar biasa dan akhirnya menjadi inspirasi bagi banyak gereja selama bertahun-tahun kemudian. Dirancang menyerupai kubah terkenal Pantheon dari zaman Roma Kuno. Awalnya direncanakan agar ukuran kubah ini lebih kecil. Pembuatan kubah tersebut baru diselesaikan pada tahun 1590.
5. Menurut kabar beredar, Basilika Santo Petrus didirikan menggunakan dana yang berasal dari hasil tidak sah.
Singkatnya, ketika Anda sekilas melihat gambar Basilika Santo Petrus yang indah dan megah itu, tentu akan terpikir oleh Anda bahwa biayanya sangat tinggi. Ini pun tak mengherankan. Akan tetapi, asal-usul sebagian dana untuk mendanai konstruksinya bisa jadi membuat Anda sedikit kecewa.
Menurut tesis master dari Rollins College, Sebagian dana awal untuk membangun Basilika Santo Petrus datang dari indulgensi, sebuah praktik gerejawi Katolik yang sangat menuai kritikan di masa-masa awal konstruksinya. Indulgensi adalah bentuk bayaran moneter yang ditujukan untuk menebus dosa (pertobatan). Ironisnya, banyak orang menilainya sebagai tindakan penipuan.
Di waktu tersebut, terdapat pandangan bahwa keselamatan dan penghapus dosa hanya dapat dicapai melalui tindakan-tindakan kebaikan, serta hal ini dilihat sebagai sesuatu yang menjadi kewenangan Tuhan. Karena alasan itulah, Martin Luther dan gerakan-gerakan Protestant lainnya menilai bahwa indulgensi kurang otentik, sehingga menyebabkan mereka melepaskan diri dari Gereja. Akibatnya, sekelompok orang merasa bahwa kemegahan dan kemewahan bangunan Basilika Saint Peter mencerminkan penurunan nilai etis-moralitas, yang menjadikan beberapa komunitas pada masa itu mulai tidak cocok atau asing dengan Gereja Katolik Roma.
6. Michelangelo menghabiskan waktunya yang berharga untuk mendesain Gereja St. Peter Basilica.
Michelangelo Buonarroti merupakan salah satu figur tersohor dalam lingkungan kontemporernya akibat capaian dalam bidang kesenian visual, termasuk melukis hiasan kompleks pada atap Gereja Sistine serta aneka karya patung, misalnya saja patung David yang amat populer secara global. Selama hayatnya sendiri, Michelangelo juga digambarkan sebagai individu multitalenta, lebih-lebih lagi di ranah seni tersebut. Bahkan ketika mencapai umur tujuh puluh satu tahun, ia tetap dilantik oleh Paus Paulus III guna mendesain Stadion Katedral Santo Petro dengan rincian konstruksi yang semakin cerminkan tingkat kekompleksannya.
Michelangelo merupakan arsitek paling baru dalam deretan para arsitek yang bertugas merancang dan membangun Basilika Santo Petrus. Walau demikian, ia pernah enggan melanjutkan proyek tersebut lantaran rasa tidak yakin akan kemampuannya sendiri. Akan tetapi, sikapnya berubah setelah menyadari bahwa permintaan itu datang langsung dari seorang Paus.
Walaupun tidak terlalu suka, Michelangelo malah memiliki peran penting dalam penyelesaian konstruksi Basilika Santo Petrus tersebut. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya,
ThoughtCo
Michelangelo menyelesaikan pelukisan langit-langit di Kapel Sistina dalam jangka waktu empat tahun, dengan ukuran area yang mencakup ribuan meter persegi. Sedangkan untuk pembuatan Basilika Santo Petrus, dia menginvestasikan sekitar delapan belas tahun, termasuk pemasangan konstruksi dasar serta kerangka atap kubah gereja tersebut.
7. Banyak tokoh terkemuka dikuburkan di bawah Basilika Santo Petrus
Kawasan pemakaman yang disebut Nekropolis Vatikan, terbentuk sejak zaman dahulu.
gereja
Yang tertua di tempat itu adalah saat masa pemerintahan Kaisar Konstantinus Agung di awal abad pertama. Di tahun 1940-an, Paus Pius XII bermaksud dikaburkan sekitar mungkin ke makam yang diyakini mengandung sisa-sisa tubuh Santo Petrus. Temuan sisa-sisa tulang belulang ini terjadi karena digali sesuai instruksi langsung dari Paus Pius XII.
Santo Petrus meninggal sebagai martir kira-kira tahun 64 Masehi dan dikuburkan di sebuah kompleks pemakaman milik orang-orang non-Kristen. Kemudian, Kaisar Konstantinus Agung lahir pada masa Abad Keempat dan secara jelas sudah mendukung agama Kristen. Oleh karena itu, dia membangun sebuah gereja di lokasi tersebut, lengkap dengan altar basilika, yang diyakininya terletak persis di atas makam Santo Petrus.
Penyelidikan atau penggalian pertama pada 1942 tersebut menemukan beberapa hal, salah satunya sebuah kotak kecil berisi tulang, yang ditemukan dengan kain ungu berkualitas tinggi di ceruk kecil. Namun,
Life
melaporkan bahwa pada 1950, Paus Pius XII mengatakan bahwa arkeolog tidak dapat memastikan kalau itu adalah tulang Santo Petrus. Pasalnya, banyak tulang yang dikuburkan di pekuburan tersebut. Namun penggantinya, Paus Paulus VI, justru mengatakan bahwa tulang-tulang itu mungkin saja memang milik Santo Petrus.
Akan tetapi, di balik perdebatan tentang tulang suci Saint Peter, penggalian ini juga menemukan banyak hal bersejarah lainnya, termasuk makam pagan dan Kristiani dalam kompleks pemakaman Vatikan. Sebagian besar dari situs-situs ini memiliki usia hampir seribu tahun atau lebih tua. Bahkan ada temuan-temuan tertentu yang ditampilkan sebagai karya seni luar biasa, seperti mosaik keramik dengan pola-pola terpatri yang rumit.
8. Pemakaman di bawah Basilika Santo Petrus menyimpan cerita bersejarah yang menarik.
Di sekitar satu level di atas makam yang lebih tua, terletak tempat istirahat akhir bagi beberapa Paus. Walaupun tidak semua Paus dikuburkan langsung di bawah Gereja Basilika Santo Petrus, namun banyak di antaranya menginginkan untuk disemayami di lokasi yang diyakininya menjadi final resting place Saint Peter. Tempat-tempat istirahat para Paus tersebut saling terkait melalui rangkaian kapel-kapel, zona eksposisi arkeologis, serta juga mencakup beberapa pemakaman individu lainnya termasuk tokoh-tokoh non-Paus seperti Kardinal dan bahkan mantan kepala negara seperti Christina dari Swedia.
Beberapa pemakaman vatican telah dirusak atau dipindah dari Gereja St Peter lama menuju basilika saat ini, dengan banyak di antaranya tetap utuh serta stabil dikarenakan disimpan dalam peti mati batu. Sepertinya, makam-makam yang kemungkinan besar rusak tanpa sengaja adalah hasil kerja arsitek Donato Bramante, orang yang memantau pembangunan dari Gereja St Peter lama hingga basilika modern hari ini. Sebaliknya, ada juga beberapa peti mati yang kini ditampilkan di grottoes; walaupun demikian, sebagian lain hanya dapat dikenali melalui catatan-catatan dan lukisan-lukisan buatan Giacomo Grimaldi, seorang penulis sejarah gerejawi waktu itu.
9. Kejadian Nyata serta Cerita di Alun-Alun Basilika Santo Petrus
Alun-alun di depan Basilika Santo Petrus dipenuhi dengan banyak pilar megah, ratusan patung tokoh santo, dan sebuah air mancur yang dirancang secara kompleks. Di tambahan ke hal ini, terdapat juga beberapa patung karya seniman Baroque bernama Gian Lorenzo Bernini dari tahun 1650-an. Tujuan pembuatan patung-patung tersebut adalah untuk merepresentasikan basilika itu sendiri, serta mengkomunikasikan makna bahwa Gereja selalu siap menerima umatnya dengan tangan terbuka dan memberi perlindungan kepada para pengunjung. Sejatinya, Bernini telah mendesain dua area plaza yaitu Piazza Obliqua (plaza dalam bentuk oval) dan Piazza Retta (plaza berbentuk persegi panjang).
Di lokasi tersebut bahkan terdapat sebuah obelisk (monumen tinggi) dari Mesir Kuno. Memang sedikit aneh jika dipikir-pikir, mengingat Basilika Santo Petrus merupakan bangunan berbasis Kristen. Obelisk ini sama sekali tak dilengkapi dengan inskripsi apapun, menjadikan asal-usul dan riwayatnya penuh teka-teki. Konon menurut cerita rakyat, monumen batu ini telah berdiri selama bertahun-tahun lamanya, dikarenakan diyakininya sebagai saksi peristiwa martir Saint Peter. Selain itu, ada juga mitos lain menyebut bahwa debu reruntuhan tubuh Julius Caesar disimpan pada bola besi di ujung atas obelisk tersebut. Namun demikian, kebenaran informasi semacam ini masih belum dapat diverifikasi sepenuhnya.
10. Gereja Stasiun Petra diisi penuh dengan berbagai karya seni.
Untuk para pengikut Katolik, daya tarik utama Gereja Basiliaka Santo Petrus berada pada sekumpulan karyaan seni yang dimilikannya. Di antara semuanya, yang paling tersohor ialah Pietà karya Michelangelo, atau The Pity
Namun, sebenarnya patung tersebut bukan dirancang khusus untuk dipasang di basilika.
Awalnya, Michelangelo membentuk patung tersebut sebagai monumen bagi Kardinal Jean de Bilhères. Akan tetapi, patung itu kemudian dipindahkan ke dalam basilika pada masa berabad-abad setelahnya. Patung tersebut menunjukkan gambaran Tubuh Kristus usai Penyaliban yang sedang ditopang oleh Ibu-Nya, Maria. Kehebatannya terletak pada pujian atas tingkat realisme, kedekatan manusiawi, serta komposisi yang teliti dari karya seni ini.
Tentu saja, Michelangelo hanya merupakan salah satu dari banyak seniman yang menciptakan karya mereka di dalam Basilika Santo Petrus. Sedangkan untuk Gian Lorenzo Bernini, buah kreativitasnya tak sekadar terlihat di area luar basilika ataupun piazzanya. Ia memiliki ikatan erat dengan institusi agama ini sepanjang bertahun-tahun melalui pelaksanaan beragam projek. Karyanya yang sangat mengundang perhatian adalah “Cathedra Petri,” juga dikenal sebagai “Throne of Saint Peter.” Dalam interpretasi Bernini, potongan rer lik kayu suci tersebut dilapisi oleh perunggu emas serta patung para malaikat.
11. Sebuah karya seni di Basilika Santo Petrus rusak.
Bisa jadi ini disebabkan oleh fakta bahwa itu adalah salah satu karya seni yang paling dikenal di basilika, patung tersebut.
Pietà karya Michelangelo menjadi pusat perhatian dunia selama bertahun-tahun lamanya. Sayangnya, Pietà
Karyaan Michelangelo terkena kerusakan serius sebanyak dua kali, permulaannya dari masa abad ke-18. Kejadian tersebut berawal saat jarinya di tangan kirip Maryam retak tanpa disangka-sangka. Jarinya lantas diperbaiki oleh Giuseppe Lirioni pada tahun 1736. Akan tetapi, banyak yang meragukan, mungkin saja Lirioni telah memindahkan letak jari-jarinya semasa proses pemugaran.
Selanjutnya, peristiwa yang paling mencengangkan terjadi pada patung tersebut. Pietà Terjadilah tepat di hadapan para pengunjung yang berkumpul di dalam Basilika Santo Petrus pada tahun 1972. Saat itu, pria berkebangsaan Hongaria bernama Lazlo Toth, merayap melampaui pagar dan kemudian memukuli patung tersebut.
Pietà sebanyak 12 kali sambil berteriak kalau dia adalah Yesus Kristus. Menurut laporan dari The New York Times
, muka, penutup kepala, serta lengan kiri dari patung Perawan Maria tersebut mengalami kerusakan yang berat.
Pekerja restorasi berjuang keras untuk membangun kembali patung tersebut. Mereka merancang campuran abu granit bersama perekat spesial guna menempelkan potongan-potongannya, serta mencoba sebaik mungkin supaya tautan menjadi tak kelihatan. Setelah sepuluh bulan semenjak serangan oleh Lazlo Toth, monumen itu ditempatkan lagi, namun kali ini dibalut di belakang kaca anti-tembakan.
12. Basilika Santo Petrus dilengkapi dengan Pintu Suci tersendiri.
Sama halnya dengan banyak gereja dan katedral Katolik lainnya, Basilika Santo Petrus menampilkan “Pintu Suci” spesial. Akan tetapi, pintu ini tertutup rapat oleh tembok bata dan hanya dapat dibuka sesuai arahan penguasa Vatikan selama periode istimewa yang umum disebut Tahun Jubile atau Tahun Mulia. Upacara pembukaan dilakukan secara megah oleh sang pemimpin agung melalui cara memecahkan batu bata tersebut menggunakan palu. Benda itu biasanya dirancang dengan indah dari logam mulia seperti emas atau perak. Sebaliknya, di masa Abad Pertengahan hingga era Renaissaince, instrumen penghancur lebih sederhana; bisa jadi palu pinjaman milik para ahli bangunan untuk mengambil batu-bata di area seputar pintu masuk.
Apabila berniat untuk ditutup kembali, secara simbolik paus akan menggulung tutup pintu menggunakan bata yang telah dioles mortir. Kemudian, tugas itu pada akhirnya akan dikerjakan oleh para pembuat batu bata, sementara paus akan mendoakannya sembari membaca kitab Mazmur. Sepanjang prosesi ini, paus juga akan menampilkan beberapa reliquiae, melaksanakan doa serta menyampaikan berkat penghormatan terakhir.
Para pengunjung yang melalui gerbang saat perayaan Tahun Yubilai (dihormati setiap 25 tahun sekali) kebanyakan yakin bahwa mereka akan diberkahi atau mengalami penyegaran simbolis. Di tahun 2015 ini, Paus Fransiskus telah membuka Gerbang Suci di Basilika Santo Petrus. Dia menetapkan hal tersebut sebagai ikon harapan dan mengajak para jemaah Katolik yang lewat untuk bertindak seperti orang Samaria murah hati dalam cerita Alkitab.
Basilik Santa Peter mengecoh dengan teka-teki tentang sisa-sisa tulang yang ditemukan di lokasi itu dan diyakini berasal dari Saint Peter. Walaupun hal tersebut tetap menjadi spekulasi, baslik ini tentu saja membawa banyak makna historis yang signifikan. Yap , mengingat bagaimana banyak paus yang dimakamkan di sana.